SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang menganggarkan pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) sebanyak 200 unit. Jumlah tersebut masih sama dengan kuota yang disiapkan pada tahun 2024.
Kepala DPRKP Kabupaten Serang Okeu Oktaviana mengatakan, berdasarkan pendataan yang dilakukan pada 2023, ada 8.196 Rutilahu di Kabupaten Serang. Lalu pada 2024, ada sebanyak 900 Rutilahu sudah ditangani.
“200 dari APBD Kabupaten Serang, lalu ada pula yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR, lalu ada juga dari Provinsi, Baznas, kemudian dari koperasi BMI serta Indah Kiat. Totalnya 900, jadi sisanya sebanyak 7.295,” katanya, Kamis 5 Desember 2024.
Ia mengatakan, kecamatan yang paling banyak jumlah Rutilahu-nya berada di Kecamatan Pamarayan dengan jumlah hampir 900 unit. “Paling sedikit ada di Kecamatan Gunungsari, di data kita itu jumlahnya tidak sampai 100 unit,” ujarnya.
Ia mengaku, untuk penanganan Rutilahu di Kabupaten Serang tahun 2025 baru bisa menganggarkan untuk pembangunan 200 unit dengan anggaran Rp5 miliar. Pihaknya mengaku belum bisa menambah jumlah rumah yang akan dibangun karena keterbatasan anggaran.
“Kita baru bisa menganggarkan 200 dulu, mudah-mudahan ke depan kondisi keuangan Kabupaten Serang bisa membaik seperti sebelum Covid-19. Sebelum Covid, kita sampai 900 unit per tahun,” ujarnya.
Ia mengatakan, agar jumlah rutilahu di Kabupaten Serang bisa tertangani seluruhnya dalam lima tahun, maka jumlah rumah yang harus dibangun per tahunnya sebanyak 1.500 unit.
“Kalau kita lakukan penanganan 1.500 per tahun, maka lima tahun ke depan ini bisa tuntas. Ke depan kita akan koordinasi dengan kepala desa, DPMD dan Kemendes supaya dana desa bisa digunakan untuk penanganan Rutilahu. Karena tahun lalu baru 900, masih kurang dari target kita,” jelasnya.
Ia pun berupaya akan melakukan MoU dengan lintas sektoral agar seluruh pihak yang ikut menangani Rutilahu bisa menggunakan basis data yang dimiliki oleh Pemkab Serang. “Semoga semua menggunakan sistem kita, yakni sadarutilahu sehingga penanganannya bisa terukur. Kalau semua sudah satu data, ini akan sangat membantu. Karena dari kementerian saja ada sebanyak 1.200,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kadugenep, Kecamatan Petir Muhamad Aopidi mengatakan, jumlah Rutilahu di desanya masih cukup banyak, yakni ada sekitar 30 rumah. “Jumlahnya masih banyak ada sekitar 30 rumah. Kita tahun lalu dan tahun ini belum dapat program rutilahu,” ujarnya.
Ia mengaku, jumlah tersebut sudah masuk dalam data Rutilahu milik DPRKP Kabupaten Serang. Untuk itu, ia berharap agar tahun 2025 nanti, penanganan rutilahu di desanya bisa diprioritaskan. “Semoga nanti bisa jadi prioritas di tahun 2025,” pungkasnya.
Editor: Mastur Huda