PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Dinas Kesehatan melalui UPT Puskesmas menyiagakan tenaga kesehatan di wilayah terdampak bencana banjir di Kabupaten Pandeglang. Tenaga kesehatan disiagakan dengan membuka posko kesehatan di UPT Puskesmas setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Eni Yati mengatakan, bencana banjir kurang lebih berlangsung selama lima hari.
“Selama lima hari itu kami menyiagakan tenaga kesehatan dari UPT Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang. Dengan membuka posko kesehatan,” katanya kepada RADARBANTEN.CO.ID, melalui sambungan telepon selularnya, Minggu, 8 Desember 2024.
Eni menjelaskan, dibukanya posko kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat korban bencana banjir. Jadi, semua tim kesehatan bergerak cepat dalam penanganan masyarakat yang dilanda banjir.
“Terutama yang berada di tempat pengungsian. Dan warga bertahan di tempat terisolir,” katanya.
Tim kesehatan, melakukan pelayanan jemput bola. Dengan menaiki perahu agar dapat menjangkau lokasi terisolir.
“Agar dapat melayani masyarakat membutuhkan pelayanan kesehatan,” katanya.
Selain di Kecamatan Pagelaran, banjir parah juga melanda Kecamatan Labuan, Patia, Sukaresmi, Sindangresmi, Sobang, Panimbang, Angsana dan Cibaliung. Serta kecamatan lainnya.
“Bencana banjir tentunya tidak hanya mendatangkan air tetapi juga penyakit. Banyak masyarakat yang berobat itu mengalami gatal-gatal akibat terendam air kotor,” katanya.
Eni menerangkan, air banjir menjadi kotor karena air dari berbagai sumber itu menyatu. Air dari selokan, air septic tank, kotoran hewan, dan lainnya.
“Menjadikan air banjir banyak bakterinya. Salah satunya dapat menimbulkan penyakit gatal-gatal,” katanya.
Kepala Puskesmas Labuan Sri Rezeki mengatakan, pada saat ini banjir telah surut.
“Saat banjir melanda wilayah Labuan kami telah membuka posko kesehatan untuk melayani masyarakat. Kalau untuk titik posko di Puskesmas, tapi tim kesehatan kami keliling ke rumah warga,” katanya.
Editor: Abdul Rozak