PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Harga minyak goreng di Pasar Badak Pandeglang terus mengalami lonjakan tajam dalam beberapa hari terakhir.
Sementara minyak kemasan merek Minyakita dijual seharga Rp19.000 per liter. Kenaikan ini jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp15.500 per kilogram.
Pedagang minyak goreng di Pasar Badak Pandeglang, Eneng mengatakan harga minyak goreng yang semula Rp17.000 per liter kini naik menjadi Rp18.000 per liter, bahkan beberapa merek lainnya ada yang mencapai Rp19.000–Rp20.000 per liter.
“Naiknya dari sananya, kadang naik dua ribu, kadang tiga ribu per liter. Kalau beli satu dus atau dua dus juga beda harga,” katanya saat ditemui di Pasar Badak Pandeglang, Jumat 3 Desember 2024.
Eneng menyebutkan semua merek minyak goreng mengalami kenaikan harga, termasuk Minyakita, Fortune, dan Sania.
“Kalau minyak kayak Fortune itu Rp20 ribu per liter, Sania bisa Rp19 ribu tergantung pembeliannya,” jelasnya.
Sebagai pedagang kecil, Eneng mengaku kesulitan dengan kenaikan harga ini karena berdampak pada sepinya pembeli.
“Modal kecil jadi bingung ngejualnya. Harusnya dapat segini, tapi sekarang jadi lebih sedikit keuntungannya,” keluhnya.
Menurutnya, kenaikan harga disebabkan oleh pasokan yang berkurang dari distributor. Kondisi ini membuat omzet pendapatan semakin menyusut. Ketika harga stabil, Eneng biasanya mendapat keuntungan Rp1.500 per liter. Namun, dengan kenaikan harga saat ini, keuntungannya hanya Rp1.000 per liter atau bahkan kurang.
“Omzet makin kecil, sementara modal tetap besar. Susah jadinya,” tutupnya.
Sementara itu, Kontributor Harga Bahan Pokok pada Disperindag Pandeglang, Santosa Nugraha, yang menyebut kenaikan harga minyak berpotensi memberatkan masyarakat berpenghasilan rendah.
“Berdasarkan pantauan lapangan, penyebab naiknya harga minyak kemungkinan karena pasokan yang kurang. Ini jelas sangat berpengaruh, terutama bagi masyarakat dengan penghasilan rendah,” kata Santosa.
Ia menjelaskan, pasokan yang terbatas atau mungkin ada keterlambatan menjadi faktor utama yang mendorong kenaikan harga di pasar lokal.
“Tolak ukurnya dari pasokan. Kalau pasokan sedikit, otomatis harga akan naik. Saat ini, harga minyak sudah di atas HET. Untuk minyak premium saja harganya bisa mencapai Rp18 ribu hingga Rp19 ribu per liter,” ujarnya.
Disperindag Pandeglang, menurut Santosa, hanya bertugas memantau harga di lapangan dan melaporkan temuan tersebut kepada pemerintah pusat untuk langkah lebih lanjut.
“Kami hanya berada di ranah pemantauan. Kenaikan harga ini sudah kami laporkan ke pusat untuk diambil langkah-langkah yang diperlukan,” pungkasnya.
Editor: Bayu Mulyana