PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Sejumlah harga sembako di pasar tradisional di Kabupaten Pandeglang mengalami kenaikan, seiring datangnya tahun baru 2025.
Kenaikan harga ini terutama terjadi di beberapa bahan bumbu dapur yang sering digunakan dalam keseharian masyarakat.
Salah satu pedagang, Aas, mengatakan bahwa lonjakan harga sudah terasa sejak sebelum pergantian tahun dan semakin tinggi pada awal 2025.
“Kenaikan harga ini sudah terjadi pas tahun baru, bahkan sebelum tahun baru juga ini sudah pada naik,” ungkap Aas saat ditemui, Minggu, 5 Januari 2024.
Menurut Aas, setidaknya ada lima kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan drastis.
“Yang naik itu di antaranya bawang merah awalnya Rp 20 ribu per kilogram sekarang jadi Rp 40 ribu, tomat awalnya Rp 10 ribu sekarang Rp 20 ribu, cabai merah awalnya Rp 30 ribu sekarang menjadi Rp 80 ribu per kilogram,” jelasnya.
Bahkan, ia juga menyebut, harga cabai oranye melonjak termasuk bawang putih naik dua kali lipat.
“Cabai orange awalnya Rp 50 ribu, saat ini menjadi Rp 100 ribu per kilogram. Bawang putih juga naik dari Rp 32 ribu jadi Rp 48 ribu per kilogram,” tambahnya.
Ia menuturkan bahwa lonjakan harga ini sangat membebani masyarakat, terutama untuk kebutuhan sehari-hari.
“Ya pasti sangat membebani masyarakat, karena kebutuhan ini kan yang dicari oleh masyarakat semuanya,” katanya.
Ia menjelaskan, kenaikan harga juga berdampak pada pedagang. Biasanya mereka mendapatkan keuntungan yang lebih besar, namun kini justru menurun akibat lonjakan harga.
“Karena harga naik, keuntungan kita malah berkurang. Pembeli juga banyak yang mengeluh, jadi makin sulit jualan,” jelasnya.
Lanjut Aas, pembeli disebut menjerit karena kebutuhan pokok seperti cabai dan bahan lainnya tidak bisa dihindari.
“Cabai itu kan kebutuhan utama buat masak, jadi walaupun mahal, tetap dicari,” ucap Aas.
Kenaikan harga kebutuhan pokok, terutama cabai, membuat pembeli mengeluh.
Aini, salah satu pembeli di Pasar Badak Pandeglang, mengaku keberatan dengan tingginya harga cabai yang kini melambung.
“Ya sangat menjerit, Mas. Biasanya saya suka pedas, tapi sekarang cabai mahal, jadi terpaksa dikurangin beli yang pedas-pedas,” ujarnya.
Aini mengatakan, ia datang ke pasar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, kenaikan harga yang signifikan membuatnya terkejut.
“Kaget banget. Harapan saya sih biar bisa cepat turun lagi harganya,” tuturnya.
Hingga kini, pembeli berharap pemerintah dapat mengambil langkah untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok agar tidak semakin membebani masyarakat.
Editor: Agus Priwandono