LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Tahun 2025 membawa tantangan baru bagi warga Kabupaten Lebak, terutama dalam menghadapi lonjakan harga kebutuhan pokok.
Sejumlah bahan makanan mengalami inflasi yang cukup signifikan, memaksa masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam pengelolaan keuangan sehari-hari.
Di pasar tradisional Rangkasbitung, harga cabai merah yang pada akhir tahun lalu masih berada di kisaran Rp 35.000 per kilogram, kini melambung menjadi Rp80.000.
Harga minyak goreng yang sempat turun pada tahun lalu, kini kembali merangkak naik menjadi Rp 18.000 hingga Rp 20.000 per liter.
Keluhan terkait kenaikan harga ini banyak datang dari masyarakat berpenghasilan pas-pasan.
Sari, seorang ibu rumah tangga di Rangkasbitung, mengungkapkan bahwa pengeluaran bulanan keluarganya kini jauh lebih besar dibandingkan tahun lalu.
“Dulu, dengan uang Rp 100.000, saya bisa membeli berbagai kebutuhan dapur untuk beberapa hari. Sekarang, uang itu sudah tidak cukup. Saya harus lebih pintar mengatur anggaran agar tetap bisa memenuhi kebutuhan gizi keluarga,” keluhnya saat berbincang dengan Radarbanten.co.id, Senin, 3 Februari 2025.
Kenaikan harga ini juga memberikan dampak besar bagi para pekerja harian dan buruh yang menggantungkan hidupnya pada pendapatan harian.
Rudi (45), seorang buruh bangunan, mengungkapkan bahwa dirinya kesulitan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
“Gaji saya tetap, tetapi harga barang-barang terus naik. Kalau situasi ini berlanjut, saya harus mencari pekerjaan tambahan,” ungkapnya.
Sejumlah pedagang memperkirakan, kenaikan harga ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti cuaca yang tidak menentu yang memengaruhi hasil panen petani, serta peningkatan permintaan menjelang bulan Ramadhan.
Biaya transportasi yang semakin tinggi juga menjadi salah satu penyebab utama melonjaknya harga barang-barang di pasaran.
“Biaya pengiriman barang dari luar daerah juga naik, dan itu membuat harga di pasar ikut terdorong naik,” ujar salah satu pedagang.
Masyarakat berharap, kondisi ini segera membaik dan daya beli dapat tetap terjaga. Mereka juga berharap ada solusi konkret dari pemerintah untuk membantu meringankan beban ekonomi, seperti mengadakan operasi pasar murah atau memberikan bantuan langsung kepada warga yang terdampak.
“Semoga harga-harga bisa kembali normal atau setidaknya tidak terus naik. Kalau terus seperti ini, hidup semakin sulit,” harapnya.
Dengan kenaikan harga yang terus terjadi, masyarakat Kabupaten Lebak harus semakin bijak dalam mengelola keuangan agar kebutuhan hidup sehari-hari tetap tercukupi.
Editor: Agus Priwandono