SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Pemerintah Provinsi Banten tengah mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang bulan suci Ramadan 2025. Untuk itu, Pemprov Banten menggelar operasi pasar murah di delapan kabupaten dan kota se-Provinsi Banten. Langkah ini diambil karena kebutuhan pokok kerap melambung tinggi menjelang puasa, seiring dengan tingginya permintaan sejumlah komoditas.
Penjabat (Pj) Gubernur Banten, A. Damenta mengungkapkan, operasi pasar ini rencananya akan dilaksanakan pada bulan Maret 2025. “Kita juga akan dorong agar pemerintah di kabupaten dan kota melakukan operasi pasar, baik itu menjelang puasa maupun Idul Fitri. Karena kita tahu di dua hari besar itu pasti harga pokok merangkak naik,” ujar A. Damenta setelah mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin Menteri Dalam Negeri M. Tito Karnavian secara virtual di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Senin, 17 Februari 2025.
Menurut Damenta, operasi pasar murah ini menjadi salah satu solusi yang ditempuh untuk mencegah gejolak harga yang kerap terjadi menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Selain itu, Pemprov Banten juga mengingatkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk lebih intensif melakukan pemantauan. “Saya berpesan kepada TPID untuk melakukan sidak ke pasar dan operasi pasar, karena menjelang Ramadan ini mulai diwaspadai (kenaikan harga komoditas pangan, red),” kata Damenta.
Meskipun inflasi Provinsi Banten pada Januari 2025 mengalami penurunan, Damenta tetap mengingatkan agar masyarakat tidak lengah. Penurunan ini, menurutnya, disebabkan oleh adanya diskon listrik yang diberikan oleh pemerintah. Namun, Damenta memperkirakan penurunan ini hanya sementara. “Kita boleh gembira, tapi harus waspada, karena penurunan ini dampak dari diskon listrik hingga Februari. Nanti kita antisipasi Maret-April, menjelang Ramadan dan Lebaran pasti inflasi akan naik lagi,” katanya.
Inflasi year on year (y-o-y) Provinsi Banten pada Januari 2025 tercatat sebesar 0,85 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,49. Damenta juga menyebutkan, sektor lain yang perlu diperhatikan adalah masalah di komoditas seperti bawang dan lainnya. “Dengan demikian sektor lain juga harus kita tekan. Kalau kita lihat sektor lain itu masalah di bawang dan komoditas lainnya,” imbuhnya.
Damenta berharap operasi pasar ini tidak hanya dapat menjaga kestabilan harga, tetapi juga mendorong daya beli masyarakat. “Kita mendorong pemanfaatan lahan yang ada. Kemarin kita sudah survei dan itu bisa ditanami dengan cabai, bawang, dan lainnya. Kita mendorong itu untuk terus dilakukan semoga itu dapat kita atasi,” harap Damenta.
Di tempat yang sama, Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Banten, Nana Supiana, memastikan bahwa ketersediaan stok kebutuhan pokok di pasar menjelang bulan suci Ramadan 2025 aman. “Kita terus berupaya agar inflasi dan deflasi tetap terkendali, ada keseimbangan di situ. Itu yang kita jaga,” pungkas Nana.
Editor: Merwanda