CILEGON,RADARBANTEN.CO.ID–Sekretaris Dewan Pengurus Daerah (DPD) GEMA Gerakan Mahasiswa (GEMA) Al-Khairiyah Kota Cilegon Rosihin, menyoroti kebijakan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Krakatau Steel yang menyalurkan CSR-nya ke luar wilayah Cilegon.
Menurutnya, hal ini menunjukkan ketidakpedulian perusahaan terhadap masyarakat lokal, khususnya dalam sektor pendidikan di Kota Cilegon.
Pernyataan itu disampaikan oleh Rosihin saat diwawancarai oleh Radar Banten pada Kamis (13/3), dirinya menyampaikan bahwa Krakatau Steel juga kurang bijak dalam penyaluran CSR.
“Kami menilai Krakatau Steel kurang bijak dan kurang mempertimbangkan terkait CSR yang disalurkan keluar dari Kota Cilegon,” ujar Rosihin.
Rosihin mengingatkan bahwa Krakatau Steel beroperasi di Cilegon, sehingga seharusnya lebih mengutamakan kepentingan masyarakat setempat.
Ia juga menegaskan bahwa penyaluran CSR seharusnya mengacu pada regulasi yang berlaku, seperti Peraturan Walikota (Perwali) Cilegon Nomor 3 Tahun 2011 tentang CSR, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT), serta Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-05/MBU/04/2021 yang mengatur bahwa CSR harus sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
“Seharusnya Krakatau Steel lebih paham dan lebih bijak dalam mengambil tindakan. Bagaimana mau ada pembangunan berkelanjutan kalau CSR-nya saja nyasar? Coba melek sedikit lah! Krakatau Steel ini beroperasi di mana? Cilegon, kan? Kok CSR-nya malah jauh?,” tegasnya.
Rosihin menegaskan bahwa pembangunan di bidang pendidikan memang penting, tetapi seharusnya masyarakat sekitar lebih diperhatikan terlebih dahulu. Ia juga mengingatkan sejarah berdirinya Krakatau Steel yang tidak lepas dari pengorbanan masyarakat Cilegon.
“Belajar dari sejarahnya, Krakatau Steel berdiri berkat masyarakat Cilegon yang rela berpindah, yang rela jadi bedol desa demi kemajuan Cilegon. Tapi sekarang? Kok malah lalai terhadap masyarakat Cilegon?,” ujarnya dengan heran.
Ia pun menegaskan bahwa selama ini Krakatau Steel seolah “tidur” terhadap masyarakat lokal yang bisa dikatakan sebagai pihak terdampak langsung dari keberadaan perusahaan tersebut.
“Kami katakan Krakatau Steel tidur selama ini terhadap masyarakat Cilegon yang sebenarnya terdampak langsung,” tutupnya.
Reporter : Adam Fadillah
Editor: Agung S Pambudi