LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Menyambut Lebaran yang hanya tinggal beberapa hari lagi, sejumlah warga di Kabupaten Lebak mulai ramai membeli perhiasan emas. Fenomena ini terjadi seiring dengan meningkatnya kebutuhan dana untuk persiapan menyambut hari raya, seperti membeli kebutuhan pokok, pakaian baru, hingga biaya mudik.
Saat ini, harga emas 24 karat di pasaran cenderung mengalami lonjakan signifikan, yakni mencapai Rp 1.560.000 per gram, dari sebelumnya Rp 1.450.000 per gram. Namun, hal tersebut tidak mempengaruhi minat warga, terutama emak-emak, yang ingin tampil cantik dengan berbagai macam perhiasan emas untuk dikenakan pada hari raya Lebaran Idul Fitri nanti.
Salah seorang warga, Eva, mengatakan bahwa setiap menjelang Lebaran, dirinya sengaja membeli perhiasan emas dengan uang hasil Tunjangan Hari Raya (THR). Selain untuk disimpan sebagai investasi, dirinya mengaku juga ingin memakai perhiasan tersebut agar terlihat cantik saat perayaan Lebaran.
“Lagi beli, kan mau Lebaran Idul Fitri, jadi kebanyakan kita melakukan investasi melalui emas karena kan lumayan ada THR, biasanya dilarikan ke investasi emas, memanfaatkan pendapatan,” katanya saat berada di salah satu toko emas di Pasar Rangkasbitung, Jumat 21 Maret 2025.
Lebih lanjut, Eva menjelaskan bahwa dirinya lebih memilih berinvestasi melalui emas karena dirasa lebih mudah dibandingkan harus berinvestasi di bank. Menurutnya, jika berinvestasi melalui emas, ia merasa lebih menguntungkan karena bisa dilakukan kapan saja.
“Karena harga emas akan terus naik, kalau di bank kan bunganya paling beberapa persen, terus depositonya juga harus banyak. Kalau emas, kan sesuai kemampuan kita mau beli berapa gram,” tuturnya.
Sementara itu, menurut salah seorang pemilik toko emas, Romi, menjelang perayaan Lebaran, biasanya warga cenderung membeli emas dibandingkan menjualnya.
“Mau Lebaran, biasanya yang beli banyak yang kecil-kecil, tapi yang jual banyak yang besar. Harga emas melesat banget, karena saham lagi jatuh, jadi harga emas naik lebih cepat,” kata Romi saat ditemui di toko emas miliknya.
Dirinya mengungkapkan, selain warga yang datang untuk membeli emas, ada juga yang menjual emasnya untuk kebutuhan mendesak, terutama bagi mereka yang memiliki emas dalam jumlah besar.
“Kalau yang beli kebanyakan ukuran kecil, seperti 10 gram, 20 gram, sampai 30 gram. Tapi yang jual biasanya untuk ukuran besar, seperti 100 gram ke atas, karena ada kebutuhan besar seperti beli rumah atau mobil,” ungkapnya.
Editor: Abdul Rozak