LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID- Sebuah jembatan gantung yang menghubungkan Kampung Ciusul dan Kampung Bojongmanggu, Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, telah dibiarkan rusak selama belasan tahun, menyisakan rasa khawatir dan rasa takut di kalangan warga setempat
Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Banten, jembatan dengan panjang 37 meter dan lebar 2 meter yang membentang di aliran sungai Cimadur, kondisinya sudah rusak parah. Jembatan yang dibangun Tahun 2010 bersumber dari PNPM ini merupakan akses alternatif bagi warga. Diketahui material jembatan seperti sling penyangga berkarat, putus hingga alas bolong-bolong sudah tidak layak dilintasi dan dapat mengancam keselamatan jiwa warga setempat.
“Kalau ga salah dengar itu dibangun sejak Tahun 2010 dapat dana dari PNPM. Saya menjabat sudah tiga tahun berjalan ya itu jembatan udah rusak hingga sekarang,” kata Sumatra Kepala Desa Citorek Kidul dihubungi melalui telepon, Rabu 26 Maret 2025.
Kata Sumarta, pihak desa tidak bisa berbuat banyak untuk memperbaiki jembatan tersebut. Sebab, besarnya kebutuhan anggaran perbaikan serta kecilnya anggaran desa menjadi alasan jembatan yang menjadi akses penting masyarakat Bojongmanggu tersebut terabaikan.
“Saya sudah usulkan ke provinsi, ke kabupaten bahkan ke pusat. Ke PUPR sudah, lewat BPBD sudah hingga akhir ini belum ada. Anggaran desa kecil kita APBDes kita cuma 800 juta saja. Kalau hanya alakadarnya mungkin bisa tapi khawatir gak bertahan lama, ya jadinya bisa menghamburkan anggaran saja,” kata Sumarta.
“Seling penyanggah bawah putus, lantai bolong, dan besi lainnya juga berkarat. Semalam kita (aparatur desa dengan masyarakat) tambal agar bisa dilintasi pejalan kaki ya walaupun untuk motor tidak bisa karena khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan,” Imbuhnya.
Kerusakan pada jembatan gantung selain menghambat aktivitas warga. Selain itu juga mengancam keselamatan jiwa warganya. Bahkan, sejak jembatan tersebut rusak sudah ada beberapa pengendara yang terjatuh.
“Itu sudah ada beberapa pengendara jatuh sama kendaraannya itu pernah anak sekolah pak, sampai hanyut. Namun tidak sampai ada korban jiwa, ya mengalami luka-luka saja dan motornya hancur,” terangnya.
Akibat ketidak mampuan untuk memperbaiki jembatan tersebut pihak desa sempat menutup total jembatan tersebut. Hal itu dikhawatirkan terjadi korban jiwa, karena sejak jembatan tersebut rusak sudah beberapa pengendara terjatuh hingga mengalami luka-luka.
“Sudah saya tutup beberapa kali supaya gak bisa lintasi, tapi karena sangat dibutuhkan maka kembali dibuka walaupun hanya menggunakan sehelai papan,” pungkasnya.
Editor: Bayu Mulyana