LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID- Dalam memeriahkan pagelaran Seba Baduy 2025, Asosiasi Pelaku Ekonomi Lebak (ASPEEK) menghadirkan beragam produk unggulan lokal di stand-stand pameran. Hadirnya ASPEEK merupakan komitmen dalam pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi kerakyatan di Kabupaten Lebak.
Diketahui Seba tahun ini, merupakan pagelaran Seba Gede dengan hadirnya ribuan warga Baduy yang datang ke Rangkasbitung untuk bertemu dengan Bapak Gede atau Bupati Lebak. Hadirnya ASPEEK dalam acara Seba Baduy merupakan bagian untuk mengenalkan produk-produk UMKM dan industri kreatif Lebak kepada khalayak luas.
“Kami hadir dalam Seba Baduy 2025 ini bukan hanya sebagai peserta pameran, tetapi sebagai mitra dalam memajukan ekonomi berbasis budaya. Produk-produk yang kami tampilkan merupakan karya pelaku UMKM lokal yang mengangkat nilai-nilai tradisional dan kearifan lokal masyarakat Lebak,” ujar Bani Faris Ketua ASPEEK saat berada di Alun-alun Rangkasbitung, Sabtu 3 Mei 2025.
Kehadiran ASPEEK di acara merupakan wujud sinergi antara pelaku ekonomi lokal dan kekayaan budaya daerah. Stand ASPEEK menampilkan berbagai produk seperti kerajinan tangan khas Lebak, kain tenun tradisional, makanan dan minuman khas daerah, serta produk herbal dan kosmetik alami yang berbasis bahan-bahan lokal.
Tak hanya itu, pengunjung juga bisa berinteraksi langsung dengan para pelaku usaha untuk mengenal lebih dekat proses produksi dan filosofi di balik setiap produk.
Bani Faris menyebutkan, ASPEEK berkomitmen untuk terus mendukung pemasaran produk lokal melalui berbagai event daerah maupun nasional, serta mendorong pelaku UMKM untuk naik kelas dan siap bersaing di pasar yang lebih luas.
“Kami ingin menunjukkan bahwa produk lokal Lebak memiliki kualitas dan daya saing yang tinggi. Harapan kami, Seba Baduy ini menjadi ajang promosi yang berkelanjutan, dan ASPEEK akan terus hadir di setiap kesempatan untuk membawa nama Lebak lebih dikenal,” tuturnya.
Tentunya hadirnya ASPEEK dalam Seba Baduy 2025 pun disambut antusias oleh pengunjung. Masyarakat tampak antusias terhadap produk lokal yang berkualitas.
Editor: Bayu Mulyana