LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Lebak, Asep Nuh, menyayangkan keterlambatan merelokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Rangkasbitung ke Pasar Kandang Sapi. Ia menilai lambannya penanganan tersebut menimbulkan ketidakpastian bagi para pedagang sekaligus merusak estetika kawasan kota.
Relokasi PKL itu semula ditargetkan selesai setelah perayaan Idul Fitri. Namun, hingga kini belum juga terlaksana dengan berbagai kendala, di antaranya, masih belum siapnya gedung karena dalam perbaikan.
“Kami sangat menyayangkan keterlambatan ini. Penataan PKL sudah lama diwacanakan, bahkan sudah ditetapkan targetnya. Tapi memang nyatanya sampai sekarang masih belum terealisasi,” ujar Asep saat dihubungi melalui telepon, Sabtu, 17 Mei 2025.
Ia menegaskan, berdasarkan hasil pembahasan bersama Pemkab Lebak, kendala tersebut karena dua faktor, yakni perbaikan gedung dan sebagian pedagang yang enggan pindah.
“Kita tidak bisa memungkiri ya, tidak semua pedagang ingin pindah ke sana. Sehingga sampai saat ini, masih dalam pembahasan,” terangnya.
“Selain itu, kemarin kan pak Bupati sudah meninjau ke sana, yakni menyoroti pembangunan pasar yang tidak sesuai sehingga ada pembongkaran paving block. Nah, hal tersebut tindakan tegas agar pedagang bisa nyaman di sana,” sambungnya.
Asep meminta Disperindag Kabupaten Lebak untuk bekerja lebih efektif dan transparan, termasuk menyampaikan kendala teknis apa saja yang menyebabkan keterlambatan tersebut.
“Kalau memang ada hambatan, sampaikan ke publik dengan jelas. Karena kita tahun pembangunan pasar tersebut datang dari APBD dan juga APBN yakni kementerian sumbernya,” pungkasnya.
Editor: Agus Priwandono