SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Kementerian Sosial (Kemensos) pada tahun 2025 mulai mengucurkan program Rumah Sejahtera Terpadu (RST). Program ini merupakan bantuan sosial (Bansos) berupa rehabilitasi rumah bagi warga kurang mampu.
Bansos ini diketahui merupakan kelanjutan dari program sebelumnya berupa Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS Rutilahu). Program tersebut dilaksanakan Kementerian Sosial Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial melalui APBN. Setiap rumah, akan mendapatkan bantuan senilai Rp20 juta untuk selanjutnya dilakukan rehabilitasi secara gotong royong.
Informasi yang dihimpun, jumlah rumah tidak layak huni atau RTLH di Provinsi Banten mencapai 200 ribu unit yang tersebar di delapan kabupaten dan kota. Adapun luas kawasan kumuh mencapai 825 hektare.
Di Provinsi Banten, Kemensos mengelontorkan 9 RST di Desa Telaga, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang. Para penerima RST ini merupakan hasil assesment yang dilakukan Kemensos. Bahkan, Menteri Sosial (Mensos) RI Saifullah Yusuf pun ikut turun langsung meninjau RST ini guna memastikan bansosnya tepat sasaran.
“RST ini diberikan sebagai upaya pemenuhan hak fakir miskin dalam memperoleh bantuan perumahan yang layak, sehat, dan tempat melakukan usaha,” kata Mensos RI saat meninjau RST di Desa Telaga, Jum’at 23 Mei 2025.
Pihaknya tidak membantu rehabilitasi rumahnya saja, namun juga turut mengisi peralatan rumah guna mewujudkan hunian yang layak bagi warga. Kemensos meyakini jika hunian yang layak akan berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan warga tersebut.
Adapun proses pemberian RST ini dimulai dengan pengajuan oleh desa dan Dinas Sosial (Dinsos) yang selanjutnya dilakukan assesment ulang. Hal ini dilakukan guna memastikan rumah yang diajukan memenuhi persyaratan dan tidak tertangani bantuan dari instansi terkait. “Intinya kita akan indentifikasi terlebih dahulu rumah itu apakah benar-benar memprihatinkan atau tidak kondisinya,” tuturnya.
Mensos mengungkapkan, pihaknya tidak bergerak sendiri, namun juga turut dibantu yayasan kemanusiaan. Di Desa Telaga, pihaknya berkolaborasi dengan Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) milik SCTV dan Indosiar untuk rehab 13 rumah lainnya. Sehingga total ada 22 RST di desa tersebut. Selain itu, ada juga bantuan dari lembaga lain, yakni Human Initiative yang membantu membangun toilet komunal untuk 42 keluarga.
Tidak sampai situ, pihaknya juga berkolaborasi dengan menyulap lingkungan kumuh menjadi lingkungan yang nyaman, juga produktif sebagai taman edukasi warga.
“Mudah-mudahan ini menginspirasi, kemudian di daerah-daerah yang lain, di titik-titik yang lain juga melakukan hal yang sama (kolaborasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat),” ucapnya.
Ke depan, pria yang akrab disapa Gus Ipul ini akan menjadikan program RST di Kabupaten Serang sebagai percontohan untuk diterapkan di daerah lain.
Sementara, Ifandi, warga Telaga yang menerima bantuan RST ini mengaku bersyukur akan bantuan yang diterimanya dari Kemensos RI. Sebab, sebelumnya rumah yang didiami dengan keluarganya ini dalam kondisi yang tidak layak, seperti atap bocor dan dinding yang sudah rapuh.
Namun, dirinya tidak bisa berbuat banyak, profesinya sebagai petani lepas hanya bisa mencukupi untuk makan sehari-hari saja. Ia dan keluarganya pun terpaksa untuk tetap tinggal, sembari siaga menghindari jika suatu saat atapnya ambruk.
“Rumah saya atapnya sudah lapuk, saya khawatir kalau atapnya ini tiba-tiba ambruk dan menimpa keluarga. Tapi alhamdulillah sekarang sudah rehab berkat bantuan pa Mensos, terimakasih pa,” ucapnya.
Editor: Mastur Huda