LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID- Sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Margamulya, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, mengeluhkan belum bisa mencairkan dana bantuan sosial (bansos) dari pemerintah, meski sudah menerima kabar pencairan.
Salah satu warga Kampung Cimurutu, IS (37), mengatakan total ada 80 kepala keluarga (KK) di desanya menerima kartu bansos pada Sabtu, 25 Oktober 2025 lalu di kantor kecamatan.
“Hari Sabtu kami ambil kartu, lalu Selasa sore disuruh kumpulin lagi. Katanya belum bisa dicairkan, tapi enggak ada penjelasan jelas,” ujar IS kepada RADARBANTEN.CO.ID, dihubungi melalui telepon, Rabu 12 November 2025.
“Kalau nanya soal pencairan, pendamping malah marah-marah. Kami takut, katanya nanti bantuan bisa diblokir,” sambungnya.
IS menuturkan, pencairan bantuan sudah di informasikan, namun bantuan belum diterima warga sampai dengan saat ini.
“Kata pendamping, saldonya sudah ada tapi belum bisa dicairkan. Alasannya belum ada pemberitahuan dari pihak bansos. Tapi di daerah lain, seperti Pandeglang dan Jakarta, saudara saya bisa cair tanpa harus kumpul kartu,” katanya.
IS menyebut, bahwa ada pendamping Desa Margamulya yang meminta warga mengumpulkan kartu. Namun, ia mengaku tidak mengetahui status resmi Iis sebagai aparat desa atau bukan.
“Saya kurang tahu itu, Katanya sih bu Iis itu adiknya Ka engkus. Ka Engkus itu yang kerja di kecamatan. Kecamatan atau di desa gitu,” tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, pendamping PKH Desa Margamulya, Vera, membantah telah menarik atau menahan kartu maupun buku tabungan milik warga.
“Itu tidak benar. Kartu dan buku tabungan tetap dipegang penerima manfaat. Saya juga tidak marah-marah seperti yang dibilang warga,” kata Vera saat dikonfirmasi.
Ia menambahkan akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan mendatangi langsung warga yang merasa kartunya ditarik.
“Kami akan cek ke Kampung Cimurutu untuk memastikan siapa saja yang merasa kartunya ditahan. Semua harus jelas,” tandasnya.
Keyword : Belum Bisa Cairkan Bansos, Program Keluarga Harapan, KPM
Reporter : Nurandi
Editor: Agung S Pambudi











