SERANG – Meski Provinsi Banten sudah berusia 18 tahun, tapi persoalan pembenahan kawasan kumuh belum juga tuntas. Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Kemen PUPR) mencatat, ada 362 kelurahan kumuh di Provinsi Banten.
Tahun ini pemerintah pusat hanya akan menggelontorkan bantuan kepada 78 kelurahan. Dari jumlah itu, sebanyak 40 persen kawasan kumuh di Banten yang akan dibantu tahun ini berada di ibukotanya sendiri yakni Kota Serang. Sedangkan 60 persen sisanya tersebar di enam kabupaten kota lain di Banten.
Team Leader OC6 KMW Provinsi Banten Edhie Djatmiko mengatakan, pengentasan kawasan kumuh dilakukan secara bertahap. “Tahun ini, 78 kelurahan dibantu dengan total anggaran sekira Rp78 miliar. Masing-masing desa/kelurahan mendapatkan bantuan mulai dari Rp500 juta sampai Rp1,5 miliar,” ujar Edhie usai diskusi tematik yang diselenggarakan Satuan Kerja Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kota Serang Direktorat Jenderal Cipta Karya Kemen PUPR di salah satu rumah makan di Kota Serang, Rabu (7/8).
Edhie mengatakan, tahun lalu, jumlah kelurahan/desa yang dibantu mencapai 81 desa/kelurahan. Setiap tahunnya, diharapkan desa/kelurahan yang dibantu akan terentaskan kekumuhannya. Dengan begitu, dari total desa/kelurahan yang kumuh sebanyak 362, sudah ada 159 desa/kelurahan yang dibantu pemerintah pusat.
Ia menerangkan, suatu desa/kelurahan dinyatakan kumuh apabila tidak memenuhi tujuh plus satu indikator yakni keteraturan bangunan, persampahan, drainase, air bersih, air limbah, jalan lingkungan, penanganan kebakaran, hingga ruang terbuka publik/hijau. “Bantuan yang digulirkan pemerintah pusat itu yang diharapkan dapat memenuhi ke tujuh plus satu indikator tersebut,” ujarnya.
Edhie mengungkapkan, kawasan kumuh yang ada di Banten itu didasarkan pada surat keputusan masing-masing kepala daerah kabupaten/kota. “Jumlah desa/kelurahan di masing-masing kabupaten/kota mungkin berbeda dengan yang dapat bantuan tahun ini. Tapi, tahun ini yang dapat bantuan ya yang 78 itu,” urainya.
Kata dia, tahun ini, 78 kelurahan/desa yang mendapatkan bantuan yaitu 34 kelurahan di Kota Serang, 24 kelurahan Kota Tangerang, 10 desa Kabupaten Tangerang, dan tiga desa Kabupaten Lebak. Berikutnya, dua desa di Kabupaten Pandeglang, dua kelurahan di Tangerang Selatan. Sedangkan Kota Cilegon sudah tidak ada lagi.
Sementara itu, tambahnya, untuk Kabupaten Serang sudah dibantu melalui dana desa yang kisarannya mulai dari Rp1 miliar sampai Rp1,5 miliar. “Tujuannya sama, untuk pengentasan kekumuhan. Hanya beda program saja,” terang Edhie.
Selain itu, ada juga program wilayah prioritas. Tahun ini ada empat wilayah yang mendapatkan bantuan wilayah prioritas yang nilainya sekira Rp13 miliar sampai Rp14 miliar. “Salah satunya difokuskan di Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Kalau di Kabupaten Tangerang di Ketapang,” tuturnya. (nna/air/ags)