SERANG – Dugaan kematian Miftahudin, 25, akibat dibunuh semakin menguat. Kesimpulan tim forensik Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKFM) RS dr Drajat Prawiranegara, Kota Serang, menyatakan bahwa kematian warga Picung, Kabupaten Pandeglang, itu tidak wajar.
“Masih dalam pemeriksaan. Memang ada ketidakwajaran dengan kematian korban,” tegas Kepala IKFM RS dr Drajat Prawiranegara dr Budi Suhendar SpF, Senin (28/11).
Jasad Miftahudin ditemukan tersangkut di besi yang melintang tepat di bawah jembatan Jalan Sayabulu, Kelurahan Tembong Jaya, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Sabtu (26/11). Posisinya terbalik, kepala di bawah dan kedua kakinya di atas.
Pakaian yang dikenakan juga masih lengkap, sweater warna merah dengan celana panjang hitam. Namun, korban sudah tidak mengenakan alas kaki meskipun masih memakai kaus kaki.
Baca juga: Warga Pandeglang Ditemukan Tewas Menggantung di Jembatan
Untuk memastikan penyebab kematian korban, dokter forensik harus melakukan uji laboratorium. “Tidak ada luka terbuka, hanya luka lecet dan lebam. Hasil (cek laboratorium untuk mengetahui penyebab kematian-red) diketahui, biasanya dua minggu,” jelas Budi.
Dugaan kematian Miftahudin akibat kekerasan fisik juga tidak disangkal oleh Kasatreskrim Polres Serang Ajun Komisaris Polisi (AKP) Gogo Galesung. Hasil penyelidikan sementara polisi bahkan menyatakan bahwa lokasi penemuan mayat korban sebagai tempat pembuangan.
“Kalau di situ (lokasi penemuan mayat korban-red), hanya lokasi pembuangan saja,” tegas Gogo.
Gogo mengakui, masih menyelidiki dugaan adanya pelaku kekerasan yang menyebabkan kematian korban. “Masih diselidiki,” singkatnya. (Merwanda/Radar Banten)