CILEGON – Pasca-aksi pencurian dengan modus pecah kaca di lingkungan Pekmot Cilegon, sistem pengamanan internal Pemkot Cilegon pun akan dievaluasi. Hal itu dilakukan agar kejadian serupa tidak
kembali terjadi.
Asisten Daerah (Asda) I Kota Cilegon Taufiq mengaku prihatin atas terjadinya aksi pencurian dengan modus pecah kaca di tengah-tengah area kantor pemerintahan. Hal itu menunjukkan sejumlah langkah antisipasi yang telah dilakukan oleh pemerintah masih memiliki titik lemah.
“Ini satu pembelajaran bahwa kita harus diketatkan lagi kewaspadaannya, bagaiamana agar kondisi lingkungan bisa aman tertib,” ujar Taufiq di ruang kerjanya.
Untuk memperketat pengawasan di lingkungan Pemkot Cilegon menurutnya
petugas pengamanan bagian dalam harus mengawasi secara ketat siapa saja pihak yang masuk ke lingkungan pemerintah, jangan sampai yang tidak memiliki kepentingan atau berniat jahat bisa secara leluasa masuk.
Sebagai bagian dari pemerintahan, menurut Taufiq hal itu akan dibahas
secara internal agar kedepan peristiwa serupa tak kembali terjadi, sehingga keamanan serta kenyamanan lingkungan Pemkot Cilegon bisa lebih terjamin.
Pelaku aksi pecah kaca nekat beraksi di kantor Walikota Cilegon, Senin (16/9). Aksi kriminalitas itu terjadi sekira pukul 11.30 WIB. Korbannya dalam peristiwa mobil Avanza dengan nomor polisi A 1086 VJ yang dikemudikan oleh Amir.
Mobil yang diparkir di depan kantor Badan Kepegawaian Pelatihan dan
Pendidikan (BKPP) itu menjadi sasar pencurian dua orang pelaku, yaitu
SU dan AN. Kedua pelaku berhasil ditangkap usai aksinya dipergoki oleh
salah satu anggota kepolisian.
Peristiwa itu sendiri bukan pertama kali yang terjadi. Sebelumnya
pencurian pun sempat terjadi di area parkir sepeda motor Pemkot
Cilegon. Saat itu satu helm milik salah satu masyarakat yang datang ke
Pemkot raib digondol maling. (Bayu Mulyana)