SERANG – Pemprov Banten melalui PT Banten Global Development (BGD) selaku badan usaha milik daerah (BUMD) semakin mematangkan rencana pembukaan kantor cabang pembantu (KCP) Bank Pembangunan Daerah (BPD) Banten. Itu dilakukan agar Bank Banten sudah bisa beroperasi akhir tahun ini.
“Bank Banten diharapkan mulai beroperasi tahun ini setelah Pemprov Banten melakukan launching. Saat ini kami sedang menyiapkan dua hal, yaitu pelaksanaan grand launching dan pembukaan KCP di delapan kabupaten kota,” kata Intan Soraya, Humas PT BGD kepada wartawan, kemarin.
Menurut Intan, persiapan launching diharapkan selesai dua bulan. Hal itu agar launching Bank Banten bisa dilakukan saat perayaan HUT ke-16 Banten pada 4 Oktober. “Pak Gubernur meminta PT BGD untuk menyiapkan segala sesuatunya sehingga Bank Banten di-launching saat ulang tahun provinsi,” jelasnya.
Dikatakan Intan, proses akuisisi PT Bank Pundi Indonesia Tbk telah resmi beralih nama menjadi PT BPD Banten melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa (LB) kedua pada 21 Juli 2016. Kemudian diperkuat dengan keluarnya surat keputusan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) yang menyatakan bahwa Bank Pundi telah bisa beralih nama menjadi BPD Banten. “Dalam RUPS kedua, dibahas tentang persetujuan atas rencana akuisisi dan dokumen terkait rencana akuisisi Bank Pundi menjadi BPD Banten termasuk rancangan akuisisi dan draf akta akuisisi atas perseroan oleh PT BGD melalui mekanisme penawaran umum terbatas IV, penawaran umum terbatas V dan pembelian saham dari PT Recapital Securities dan pemegang saham lainnya,” ungkapnya.
Intan menambahkan, susunan anggota dewan komisaris (dekom) dan direksi perseroan juga telah ditetapkan sehingga Bank Banten sudah bisa beroperasi setelah melakukan launching. “Dewan komisaris dan direksi sudah ditetapkan, jadi sudah tinggal jalan. Mudah-mudahan jadwal launching tidak mengalami kemunduran,” katanya.
Komisaris PT BGD yang juga masuk dalam pengurus perseroan Bank Banten Asmudji HW sebelumnya telah melaporkan ke Gubernur Banten Rano Karno terkait persiapan launching Bank Banten akhir Juli lalu.
Menurut Asmudji, setelah disahkan proses akuisisi Bank Banten oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kantor utama Bank Banten harus dibangun di Kota Serang selaku ibukota provinsi. “Bank Pundi yang telah diakuisisi menjadi Bank Banten telah memiliki 160 kantor cabang. Di Banten, baru ada delapan kantor cabang yang tersebar di kabupaten kota. Sebelum Bank Banten beroperasi, harus dibangun dulu kantor utamanya di Kota Serang kemudian dibangun KCP di delapan kabupaten kota. Itu dilakukan setelah Bank Banten di-launching secara resmi,” ungkapnya.
Sebelumnya, Gubernur Banten Rano Karno meminta PT BGD dan pengurus perseroan untuk menyiapkan acara launching Bank Banten bersamaan dengan HUT Provinsi Banten. Menurut Rano, Bank Banten menjadi kado istimewa bagi masyarakat Banten selain gelar juara umum MTQ Nasional 2016. “Kalau bisa beroperasi akhir tahun ini, kenapa tidak, tapi badan usaha bernama bank harus lah memiliki modal yang cukup besar. Kita fokus ke launching dulu,” katanya.
Rano menambahkan, untuk menyiapkan modal pengoperasian Bank Banten, Pemprov berencana memindahkan simpanan keuangan daerah yang berada di Bank bjb ke Bank Banten yang nilainya diperkirakan mencapai lebih dari Rp1 triliun. “Saya telah lapor ke OJK soal modal, mereka sudah tahu modal yang disetor total Rp950 miliar. Kita punya share saham dari Bank bjb ada Rp130 miliar. Ada dividen sekitar Rp300 miliar lebih, ada deposito juga Rp1 triliun. Kapan bisa dipindahkan? Sesuai aturan gubernur punya kuasa. Peralihan kas daerah harus ada SK gubernur ketika semua sistem sudah siap. Tapi, akhir Oktober nanti saya harus sudah cuti karena KPU akan menetapkan pasangan cagub cawagub. Jadi, ini juga perlu dipikirkan,” jelasnya.
Berdasarkan jadwal dan tahapan Pilgub Banten 2017 di KPU Banten, pendaftaran pasangan cagub/cawagub dilaksanakan 21-23 September dan penetapan pasangan cagub/cawagub akhir Oktober 2016. (Deni S/Radar Banten)