Tidak hanya sebagai seorang istri, Rano Karno menilai Dewi Indiarti Rano sebagai tempat bersandar dan berkeluh kesah. Kehadirannya menjadi energi yang menguatkannya.
Si Doel adalah sosok utama pada sinetron Si Doel Anak Sekolahan yang diangkat dari novel karya Aman Datuk Majoindo. Nama Si Doel, melekat pada diri Rano Karno lantaran menjadi pemeran utama. Bahkan, beberapa bulan lalu, Rano menjadikan Si Doel sebagai judul buku terbarunya.
Tak hanya bicara soal pahit manis perjalanan karir hidupnya, pada buku bergenre fiksi roman ini, ia juga mengulas kisah kasihnya bersama istrinya, Dewi Indriati Rano.
Ia menyebut, Dewi Indriati adalah seorang istri yang tangguh dan selalu menguatkan dirinya mengemban amanah sebagai gubernur. “Di hadapan publik, sebagai gubernur, saya memang dituntut untuk selalu prima. Saya tidak bisa menyalahkan masyarakat. Tuntutan seperti itu tentu sangat lumrah. Masyarakat Banten tidak mengharapkan pemimpin yang lembek dan suka merengek,” tulis Rano dalam bukunya.
“Namun ada satu hal yang perlu khalayak tahu, saya hanya manusia biasa. Seorang lelaki yang selalu merindukan rumah, sebuah tempat kembali yang ramah. Di sana, saya menjumpai tempat untuk mengutarakan keluh kesah. Tempat menyandarkan bahu ketika saya begitu lelah. Dialah yang pertama kali saya peluk ketika saya harus menitikkan air mata. Dia yang menyematkan selimut ketika saya menggigil kedinginan. Dia juga yang pertama kali melihat saya marah jika ada persoalan yang membelit. Dewi Indriati namanya,” sambung Rano.
“Dialah muara kebaikan hidup saya. Tidak pernah ada seorang pemimpin yang berhasil tanpa kehadiran seorang istri yang tangguh di sampingnya. Untuk itulah, dengan segala kebaikannya, saya beruntung memiliki Dewi. Terima kasih, untuk sang kekasih,” tulisnya menggambarkan perempuan yang menemaninya selama 29 tahun pada buku setebal 244 halaman ini.
Dalam beberapa kesempatan, Dewi memang kerap mendampingi aktivitasnya sebagai figur publik. Peran Dewi sebagai penguat Rano tampak nyata saat peluncuran buku Si Doel di Jakarta beberapa bulan lalu. Dewi tampak tak canggung memberikan sehelai tisu untuk membasuh air mata Rano yang tak kuasa terbendung lantaran hanyut menceritakan masa lalu keluarganya.
Kesetiaan Dewi mendampinginya juga terlihat saat Rano menjalankan tugasnya sebagai gubernur. Di tengah perhatiannya yang besar pada sektor infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, kehadiran Dewi dinilai Rano sangat berarti.

Dewi acap kali mengikutinya berkunjung ke berbagai daerah terpencil di Banten. Tanpa lelah, Dewi terus menjadi sandarannya untuk memastikan penyelenggaraan pembangunan berjalan sesuai dengan perencanaan.
Meski menjabat tanpa wakil selama satu tahun empat bulan, judul lagu Tak Ingin Sendiri yang dilantunkannya, tetap menjadi nyata dengan kehadiran Dewi. Sang istri setia mendampingi dalam beberapa event pemerintahan. Misalnya pada moment penyambutan kafilah Banten yang berhasil menjadi juara umum MTQ ke-26 Tingkat Nasional di Mataram Nusa Tenggara Barat.
Di tengah euforia torehan sejarah emas itu, kemesraan Rano dan Dewi tak bisa tertutupi lagi. Senyum sumringah Dewi yang tangannya tak bisa lepas dari gandengan Rano menjadi pemandangan lain di tengah hingar bingar penyambutan para juara.
Bahkan, sejak cuti sebagai Gubernur Banten, Rano dan Dewi seperti sepasang merpati yang lengket. Banyak waktu yang digunakan keduanya untuk berbagi kasih. Sebut saja, kehebohan keduanya yang tertangkap kamera awak media berbelanja bareng di sekira Pasar Modern BSD, Kota Tangerang Selatan, atau sekadar berbincang santai di salah satu kedai yang tidak jauh dari lokasi pasar tersebut.
Tidak hanya di hari-hari biasa, kesetiaan Dewi juga tergambar saat Rano melakukan kunjungan kampanye. Dalam beberapa kesempatan wawancara dengan awak media, genggaman tangan Rano seperti tak mau lepas dari belahan jiwanya. Begitu pun Dewi, meski sesekali terlihat menunduk memberi kekuatan dan rasa tenang untuk sang suami yang sedang menunaikan tugasnya.
“Wah, saya enggak tahu deh kalau enggak ada Mbak Dewi. Istri saya inilah yang selalu menyemangati dan meyakinkan saya bahwa setiap masalah bisa saya atasi dan temukan jalan keluarnya.” ujar ‘pus’, sapaan kesayangan Dewi kepada Rano.
Seperti peribahasa, di balik laki-laki hebat ada perempuan hebat, kehadiran Dewi bagi Rano tidak hanya pada masa Rano memasuki panggung politik. Jauh hari ketika Rano masih aktif di dunia hiburan, Dewi bisa menjadi penguatnya meniti setiap episode karirnya. Bahkan, dunia artis yang glamor membuat pelantun lagu Setangkai Anggrek Bulan ini jauh dari gosip-gosip tak sedap menyangkut rumah tangga. (Supriyono/Radar Banten)