CILEGON – PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Merak memberlakukan penjualan tiket online dan berjadwal pada arus mudik Lebaran kali ini. Pemberlakuan tiket online dimulai H-7 Lebaran dan tidak ada penjualan tiket manual di Pelabuhan Merak.
Humas PT ASDP Merak Mario Sardadi Oetomo mengatakan, pada arus mudik 2017 Pelabuhan Merak memberlakukan penjualan tiket online dan berjadwal untuk penyeberangan Merak-Bakauheni khususnya untuk kendaraan pribadi roda dua dan roda empat. “Pembelian tiket bisa diakses melalui website resmi PT ASDP Indonesia Ferry www.indonesiaferry.co.id mulai 1 Juni lalu,” katanya, Kamis (15/6).
Kata Mario, tiket online yang baru diberlakukan tahun ini bakal tertera jadwal pemberangkatan. “Untuk mengantisipasi keterlambatan karena macet atau kepadatan kendaraan kami juga memberlakukan toleransi keterlambatan selama 12 jam,” ungkapnya.
Mario mengungkapkan, berbagai keistimewaan penumpang yang menggunakan tiket online juga disiapkan PT ASDP. Mulai dari penyediaan enam tollgate yang menjadi jalur khusus pengguna tiket online dan barcode data hanya lima detik.
“Pengguna tiket online tidak perlu khawatir terjebak macet karena sudah disiapkan jalur khusus, proses penukaran e-tiketing dengan tiket kapal juga berlangsung cepat,” tuturnya.
Untuk pemesanan, lanjut Mario, bisa dilakukan mulai 1 Juni dan hanya diberlakukan mulai H-7 hingga H+7 Lebaran selama 14 hari. “Tahun ini tiket online berlaku mulai H-7 hingga H+7 Lebaran selama arus mudik,” jelasnya. Meski demikian, sambung Mario, setelah arus mudik selesai ASDP tetap memberlakukan tiket online.
Mario mengaku terus menyosialisasikan penerapan sistem tiket online. Pihaknya menyediakan lima titik buffer zone atau tempat pembelian tiket di luar Pelabuhan Merak untuk pelanggan yang tidak mau membeli tiket secara online.
Selain untuk membeli tiket, lanjut Mario, buffer zone juga bisa digunakan untuk pemudik yang ingin beristirahat sebelum menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni. “Jadi baik yang sudah membeli tiket online atau pun yang membeli langsung di buffer zone bisa beristirahat dulu,” ujarnya.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak Tommy L Kaunang mengatakan, hingga Rabu (14/6) penjulan tiket online di Pelabuhan Merak telah mencapai 5.000 tiket.
“Jumlah penumpang yang menyeberang tahun lalu mencapai satu juta penumpang, karenanya kami terus berupaya agar warga beralih ke tiket online,” ungkapnya.
Jika tidak banyak pemudik yang berpindah ke tiket online, Tommy khawatir kemacetan masih terjadi di Pelabuhan Merak. Namun, pengoperasian Dermaga VI tahun ini diharapkan mengurai kemacetan.
“Pengalaman tahun lalu kemacetan terjadi karena penumpukan pemudik yang menggunakan sepeda motor, karenanya sempat tollgate untuk mobil kami berlakukan untuk motor. Tahun ini akan terbantu dengan adanya Dermaga VI,” ujarnya.
Lebih lanjut, Tommy menyediakan 17 tollgate kendaraan roda dua di Dermaga VI. Akses masuk Dermaga VI yang dipisahkan melalui Terminal Terpadu Merak (TTM) juga diharapkan dapat mengurangi kemacetan. “Tujuh belas tollgate itu bisa menampung 1.500 kendaraan roda dua, jadi nanti Dermaga I sampai V khusus kendaraan pribadi roda empat atau lebih dan pejalan kaki,” pungkasnya.
Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Pelayaran (OPP) Merak Harno Trimadi mengapresiasi pemberlakuan tiket online. Namun, Harno menginginkan ke depan penjualan tiket online dapat diberlakukan hingga pemilihan kapal yang dinaiki penumpang. “Kalau ini dilakukan setiap pengusaha kapal berlomba meningkatkan pelayanan, tapi tetap ini butuh waktu dan bertahap penerapannnya,” ungkapnya. (Alwan/RBG)