CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga alias Asman Toga Sirih yang berada di Lingkungan BBS III, RT 19 RW 9, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon menjadi percontohan dalam mengembangkan Asman Toga.
Hal itu terlihat semua kader Puskesmas dari delapan kecamatan mengunjungi Asman Toga Sirih untuk melakukan studi banding dalam pengembangan Asman Toga pada Selasa, 30 Mei 2023.
“Asman Toga Sirih ini yang memenangkan lomba Asman Toga tingkat kota tahun ini. Untuk itu, karena juara makanya kami minta kader dari semua Puskesmas untuk belajar bagaimana cara mengelola Asman Toga yang baik,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Cilegon Evelyn Yolanda.
Dikatakan Yolanda, dengan meraih predikat pertama pada lomba Asman Toga, diharapkan para kader dari Puskesmas dapat menerapkan juga apa yang sudah dilakukan oleh teman-teman Asman Toga Sirih.
“Di sini kan saya lihat sudah bagus, mulai dari administrasi, tanaman maupun olahan produk hasil dari tanaman. Di sini juga ada yang menarik dimana setiap tanaman terdapat barcode, jadi warga tinggal scan saja nanti akan keluar nama dan manfaat dari tanaman tersebut,” katanya.
Dia berharap, dengan terus digalakkannya Asman Toga di semua wilayah Kota Cilegon, kesadaran masyarakat meningkat akan pentingnya tanaman obat sebagai upaya promotif atau preventif pencegahan sebelum sakit.
“Semoga masyarakat mulai menyadari pemanfaatan keberadaan Asman Toga, sehingga masyarakat juga ketika membutuhkan obat-obatan yang bersumber dari tumbuhan dengan mudah mendapatkannya,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Asman Toga Sirih, Subandi mengaku senang bisa berbagi pengalaman dalam tata kelola budidaya tanaman obat. Ia pun tidak menyangka Asman Toga yang dirintis bersama warga berhasil meraih juara pertama pada lomba ini.
“Saya tidak menyangka karena dulu ini hanyalah pos ronda dan tempat buang sampah, maka dari itu agar tidak terlihat kumuh kita bersihkan dan ditanami tumbuhan agar kebermanfaatannya ada,” katanya.
Seiringnya waktu, Asman Toga yang mayoritas dilakukan bapak-bapak pensiunan ini melakukan inovasi dengan memberi barcode disetiap tanaman.
“Masyarakat tinggal scan saja nanti muncul nama latin dan manfaatnya, karena jaman sekarang ini banyak yang tidak tahu jenis tanaman obat. Untuk itu, kami berinisiatif memasang barcode, ke depan bakal kami lengkapi dengan cara olahannya,” paparnya.
Ia juga mengajak masyarakat dapat menanam tanaman obat, jadi jika salah satu keluarga sakit bisa diatasi melalui tanaman obat dulu sebelum ke dokter. (*)
Reporter: Raju
Editor : Merwanda