LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak menyiagakan tiga mbol tangki aiir bersih.
Mobil tangki berkapasitas 6 ribu liter itu untuk membantu warga yang mengalami kekeringan yang berujung pada krisis air bersih.
Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geo Fisika (BMKG), kemarau akan terjadi Mei hingga Oktober 2023 mendatang akibat dampak El Nino.
“Untuk kesiapsiagaan di musim kemarau ini, kami sudah berkoordinasi dengan jajaran PDAM Lebak untuk memberikan dukungan air bersih di seluruh wilayah Lebak. Sehingga memudahkan petugas dalam distribusi air bersih kepada masyarakat. Kami menyiagakan tiga unit mobil tangki air kapasitas masing-masing enam ribu liter, dan satu mobil tangki air milik PDAM,” kata Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Feby Rizky Pratama, Jumat, 2 Juni 2023.
Dia mengatakan, meskipun saat ini wilayah Kabupaten Lebak telah memasuki peralihan cuaca dari musim hujan ke musim kemarau, namun pihaknya belum mendapat laporan adanya wilayah yang mengalami krisis air bersih.
“Prediksi kekeringan di Lebak puncaknya diperikirakan bulan Agustus. BMKG sendiri sudah memberikan peringatan tentang musim kemarau tahun ini lebih kering dari tiga dekade sebelumnya. Sampai saat ini kami belum menerima laporan kekeringan (gagal panen pada sawah, krisis air bersih masyarakat, kebakaran areal hutan/kebun),” ujarnya.
Dalam kondisi peralihan dimana hujan masih turun seperti sekarang ini, kata Feby, pihaknya juga mengimbau kepada para relawan yang ada di kecamatan, pemilik embung, danau, kolam retensi, sumur buatan, dan reservoir agar segera menjaga ketersediaan air. Sehingga pada saatnya puncak musim kemarau, dapat digunakan oleh masyarakat.
“Selain menunggu laporan soal kekeringan yang berpotensi timbulnya krisis air bersih kami juga terus memonitor langsung,” katanya.
Pemkab Lebak telah menginventalisir daerah rawan kekeringan. Terdapat delapan Kecamatan berpotensi rawan kekeringan dari 16 Kecamatan daerah rawan bencana kekeringan di daerah yang di pimpin Bupati Iti Octavia Jayabaya ini.
Kedelapan Kecamatan yang berpotensi kekeringan menyebabkan krisis air bersih yaitu Cimarga, Warunggunung, Sajira, Maja, Cirinten, Cilograng, Leuwidamar, dan Wanasalam. (*)
Reporter: Nurabidin
Editor: Agus Priwandono