CILEGON – Pada masa pandemi virus corona atau Covid-19, para tenaga medis menjadi sorotan, karena dinilai telah bekerja sangat keras dan rela bertaruh keselamatan demi masyarakat. Kondisi itu membuat Wakil Walikota Cilegon Ratu Ati Marliati menyerahkan gajinya sebagai Wakil Walikota Cilegon untuk para tenaga medis di Kota Cilegon.
Wakil Walikota Cilegon Ratu Ati Marliati menjelaskan, sejak persoalan Covid-19 terjadi di Banten, para tenaga medis harus semakin ekstra dalam bekerja. Mereka harus selalu siap dalam menyikapi segala macam kemungkinan, termasuk mengantisipasi masuknya virus tersebut ke Kota Cilegon. Sebagai wakil kepala daerah yang terus memantau proses pencegahan serta perkembangan kasus tersebut di Kota Cilegon, Ati mengaku ikut merasakan perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan oleh para tenaga medis sangatlah luar biasa.
“Ibu (Ati menyebut dirinya-red) merenung dan ikut merasakan perjuangan mereka. Ibu tahu itu dan ikut merasakan itu, karena Ibu punya anak dokter, yang merupakan tenaga medis atau kesehatan. Ternyata, dibanding kita yang bukan tenaga medis, dokter itu luar biasa kerjanya,” ujar Ati, Rabu (1/4).
Menyadari hal itu, Ati ingin melakukan sesuatu untuk para tenaga medis secara pribadi, tanpa ada embel-embel lembaga apa pun. Oleh karena itu, ia berpikir untuk memberikan gaji yang ia dapat sebagai Wakil Walikota Cilegon untuk para tenaga medis. “Bentuknya nanti seperti apa masih dipertimbangkan. Kalau alat-alat sepertinya pemerintah sudah lebih banyak mendukung. Kalau dari pribadi Ibu, lebih kepada personalnya atau individu dari tenaga medis,” ungkapnya.
Kendati tidak seberapa besar, ia berharap hal itu bisa membantu dan membuat para tenaga medis lebih semangat dalam bertugas selama masa-masa sulit pandemi Covid-19. “Ibu juga sebagai pimpinan berharap kawan-kawan kita yang di ASN yang bukan di tenaga medis, Ibu ingin mengajak semuanya untuk bisa menyisihkan. Meski tidak sepenuhnya seperti ibu, ibu berharap sekian persenya lah untuk membantu kawan-kawan kita. Itu sih pengennya ibu. Kalau yang lain kan sudah di handle oleh pemerintah. Jadi pemerintahnya berjalan sebagai Wakil Walikota, dan secara pribadi ada empati yang ingin Ibu ajak kepada kawan-kawan,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Cilegon, Arriadna menuturkan, hingga saat ini tenaga medis di Kota Cilegon masih tetap bekerja dan bersiaga menghadapi segala kemungkinan yang terjadi selama masa pandemi. Menurutnya, saat ini, belum ada satu pun warga Kota Cilegon yang dinyatakan positif Covid-19. Namun jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) mencapai 293 orang. “Yang masih PDP sebanyak dua orang,” ujarnya. (bam/air/ags)