SERANG – Tidak banyak yang bisa dilakukan Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Banten. Hingga saat ini, pengurus besar (PB) POBSI belum juga merilis jadwal Kejuaraan Nasional (Kejurnas) 2017.
Ketua Umum Pengprov POBSI Banten Jhon Hendrik mengatakan, meski jadwal kejurnas belum dipastikan tetapi atlet biliar Banten secara intens tetap menjalani latihan seperti biasa. “Kami masih menunggu kejelasan dari PB untuk jadawal kejurnas. Sebenarnya beberapa waktu lalu sudah digelar rapat kerja nasional (rakernas), tapi jadwal kejurnas belum juga ditetapkan. Karena belum jelas, ya kita belum bisa melakukan persiapan secara sentralisasi. Komunikasi melalui sosial media rutin kita lakukan, tapi hingga saat ini belum ada kejelasan dari PB,” kata Jhon kepada Radar Banten ketika ditemui disela memantau latihan atlet biliar Banten di Biliar Ramayana, Kota Serang, Sabtu (27/5).
Meski jadwal kejurnas belum bisa dipastikan, atlet biliar Banten saat ini tetap berlatih secara terpisah di daerah masing-masing. “Untuk gambaran tim yang akan diterjunkan di kejurnas nanti, tidak jauh berbeda dari tim PON XIX Jawa Barat 2016. Tapi, itu belum pasti juga karena kita terus memantau perkembangan masing-masing atlet setelah PON. Tidak menutup kemungkinan ada seleksi ulang kalau diperlukan,” imbuh bapak dua anak ini.
Prestasi yang diraih tim biliar Banten di PON XIX Jawa Barat 2016, lanjutnya, dengan dua perak dan satu perunggu menjadi acuan prestasi ke depan. “Prestasi kita terus mengalami peningkatan, tapi belum sampai di puncak (medali emas). Kita harus meningkatkan kualitas atlet, puncaknya pada PON XX Papua 2020 bisa membawa pulang medali emas,” tutur pria yang juga hobi tenis meja itu.
Peningkatan prestasi di PON XIX menegaskan bahwa Banten memiliki banyak atlet potensial. Untuk itu, potensi tersebut harus terus digali agar ke depan tim biliar Banten menuai prestasi yang lebih tinggi. “Selain mengandalkan atlet senior dan berprestasi, kami juga harus bisa menemukan potensi-potensi baru yang nantinya diorbitkan menjadi generasi emas biliar Banten. Kami yakin masih banyak potensi yang tersebar di Banten, hanya saja belum tersentuh pembinaan,” pungkas Jhon.
Wakil Sekretaris Umum Pengprov POBSI Banten Taufik Hidayat menyatakan, kualitas atlet biliar Banten terbilang cukup disegani di kancah nasional. Untuk menjaga tradisi medali di PON, harus dilakukan pembinaan jangka panjang. “Satu-satunya cara untuk menemukan generasi terbaik adalah pembinaan. Tapi, atlet yang dibina harus benar-benar memiliki potensi juara. Nah, potensi tersebut harus ditemukan melalui kejuaraan atau event. Ini program Pengprov POBSI Banten ke depan, yaitu memperbanyak event atau kejuaraan,” ucapnya. (Andre AP/RBG)