Surabaya – Meski terasa nikmat, membuat gerakan mematah tulang leher hingga berbunyi ‘Krek.. Krek’ ternyata berbahaya. Seperti diungkap dr Yana Saelan SpS yang menentang tindakan meregangkan hingga membunyikan sendi di bagian leher ini.
Sebab, menurutnya, di sekitar leher terdapat delapan pasang akar saraf leher, sumsum tulang belakang yang berpusat pada pernapasan, dan saraf motorik empat anggota gerak.
Dikatakan spesialis saraf yang berpraktik di Siloam Hospitals Surabaya itu, ada beberapa risiko dari peregangan tersebut. Risiko paling ringan adalah bantalan sendi melengse. Dampaknya, saraf di ruas tulang belakang terdesak. Pasien akan merasa nyeri yang sangat tajam di sekitar leher, pundak, enthong-enthong (punggung bagian atas dekat bahu), sampai lengan.
”Risiko terbesar dari kebiasaan membunyikan sendi di bagian leher berujung pada kematian dan kelumpuhan empat anggota gerak,” tegasnya.
Mekanismenya, kesalahan meregangkan persendian di bagian leher mengakibatkan sumsum tulang belakang terimpit. Sumsum yang lebih lembut dari tahu itu akan hancur. Kemungkinan yang terjadi, napas terhenti ataupun kelumpuhan empat anggota gerak yang meliputi dua lengan dan dua tungkai. (JP/RBonline)