SERANG – Satu hari setelah Bank Banten resmi diluncurkan Pemprov Banten, jajaran direksi bank daerah milik Pemprov Banten itu langsung bergerak cepat. Target pertama bulan ini menjalin kerja sama dengan Pemkot Serang untuk melebarkan usahanya.
“Pemkot Serang menjadi kabupaten kota pertama di Banten yang akan menjalin kerja sama dengan Bank Banten. Insya Allah, MoU dilakukan akhir Oktober ini. Saat launching (peluncuran), Pak Wakil Walikota Serang hadir dan antusias menyambut kehadiran Bank Banten,” kata Direktur Bisnis Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa kepada wartawan, kemarin.
Menurut Fahmi, pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan Walikota Serang terkait persiapan kerja sama pengelolaan kas daerah. Diharapkan, kabupaten kota lainnya segera menyusul. “Target kami, pada 2017 semua kabupaten kota di Banten sudah menandatangani MoU dengan Bank Banten. Jadi, kehadiran Bank Pembangunan Daerah (BPD) milik Pemprov Banten ini bisa dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat Banten, bukan hanya oleh pegawai pemerintahan dan pelaku UMKM di Banten,” jelasnya.
Selain membidik pemerintah kabupaten kota, lanjut Fahmi, pihaknya juga akan mengembangkan Bank Banten dengan menggaet pihak swasta di Provinsi Banten. Sebab, Bank Banten hadir juga untuk mendukung pelaku usaha baik besar maupun kecil. “Strategi kami membangun modal bisnis baru. Kami juga bangun kerja sama dengan instansi swasta,” ungkapnya.
Ke depannya, Bank Banten juga akan membuka sistem perkreditan syariah yang siap melayani 60 ribu nasabah di 30 provinsi dengan 145 anak cabang yang sudah ada saat ini. “Nasabah Bank Pundi ada 60 ribu dan sebagian besarnya UMKM. Mereka secara otomatis menjadi nasabah Bank Banten setelah Bank Pundi resmi menjadi BPD Provinsi Banten. Makanya, kami akan membuka kredit syariah yang akan melakukan transaksi perbankan secara syariah untuk mendukung pelaku UMKM di Banten secara khusus,” kata Fahmi melanjutkan.
“Khusus untuk di Banten, kami akan menambah sembilan jaringan (kantor cabang) lagi, sebelumnya kami sudah ada sepuluh jaringan. Selain itu, kami akan meningkatkan kantor cabang dari KCP (kantor cabang pembantu) menjadi KCO (kantor cabang operasional) di delapan kabupaten kota se-Banten,” sambung Fahmi.
Sebelumnya, Dirut Bank Banten Heru Sukanto menegaskan, komitmen Bank Banten untuk menyerap tenaga kerja lokal seiring dengan dibukanya sejumlah kantor cabang baru di Provinsi Banten. “Untuk kantor cabang Bank Banten Serang, pimpinannya putra daerah. Kami membutuhkan SDM lokal Banten yang profesional dan menguasai persoalan perbankan,” katanya.
Kendati memprioritaskan tenaga kerja lokal, Heru mengakui bahwa Bank Banten menjunjung tinggi semangat profesionalisme. “Pada prinsipnya, Bank Banten ini harus mendorong pembangunan ekonomi di Banten. Maka dari itu, potensi SDM lokal akan diutamakan dengan catatan memiliki kapasitas sesuai dengan yang dibutuhkan Bank Banten,” jelasnya.
PT Banten Global Development (BGD) selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov Banten yang melakukan proses akuisisi Bank Pundi menjadi Bank Banten juga meminta jajaran direksi Bank Banten untuk fokus pada pembangunan perekonomian di Banten.
“Saat ini Bank Banten masih dalam tahap transformasi sehingga membutuhkan dukungan penuh tidak hanya dari Pemprov Banten, tapi juga kabupaten kota. Diharapkan, tahun 2018 semua kas daerah kabupaten kota dan provinsi sudah dikelola oleh Bank Banten,” kata Komisaris Utama PT BGD Asmudji HW.
Sebelumnya, Gubernur Banten Rano Karno optimistis, kabupaten kota akan mendukung keberadaan Bank Banten. “APBD Banten mencapai Rp9 triliun. Bila ditambah dengan APBD delapan kabupaten kota, ada sekitar Rp26 triliun. Itu potensi besar yang bisa dikelola Bank Banten di luar 12 proyek strategis nasional yang dibangun di Banten. Dengan begitu, Bank daerah ini tidak hanya berkembang, tapi juga berkontribusi nyata dalam mendorong pembangunan perekonomian masyarakat Banten,” kata Rano usai launching Bank Banten Selasa (4/10) malam.
Rano menambahkan, Bank Banten ini milik Pemprov Banten bukan milik individu, jadi siapa pun gubernur, bupati, dan walikotanya harus mendukung dan mengembangkan Bank Banten bersama-sama. “Saya bersyukur sebelum masa jabatan saya berakhir sebagai gubernur, Provinsi Banten akhirnya memiliki Bank Daerah,” ungkapnya. (Deni S/Radar Banten)