SERANG – Bank Pembangunan Daerah Tbk. (Bank Banten) siap petakan peluang bisnis demi menggenjot kinerja di lima tahun kedepan. Bisnis yang saat ini telah dikelola Bank Banten saat ini tidak hanya usaha mikro atau UMKM saja.
Direktur Bisnis Bank Banten, Fahmi Bagus Mahesa mengatakan saat ini Bank Banten sedang menyiapkan untuk kredit konstruksi, kredit komersil, dan koorporasi yang diprediksi untuk lima tahun kedepan sebesar Rp 20 triliun.
“Karena di Bank Banten terdapat kas daerah. Kalau mikro memang sudah jalan, namun untuk tahun 2017 mendatang, khusus untuk Banten angkanya belum ada kepastian sampai dengan akhir bulan November saat ini sedang kita susun RBB. Namun kita tidak hanya fokus membiayai tidak hanya mikro tapi juga infrastruktur,” katanya saat ditemui di Bank Banten. Selasa (15/11).
Saat ini, secara rinci Kredit usaha mikro (UMKM) Bank Banten sudah mencapai angka Rp 3,1 triliun, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) usaha mikro mencapai Rp 4,5 triliun. “Bank Banten dalam bisnis usaha mikro juga bekerjasama dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Hal tersebuy dimaksudkan untuk semakin mempermudah masyarakat. Karena kami ada juga berkat para stickholder yang di dalamnya juga masyarakat,” ujarnya.
Fahmi juga menyebutkan Bank Banten bakal menuai keuntungan karena Banten dipilih menjadi lokasi pembangunan infrastruktur yang terdiri dari 11 proyek strategis nasional. Hal tersebut tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
“Cabang kami di seluruh Indonesia mulai dari Langsa sampai Abepura. Baru berdiri 4 bulan sudah punya aset mencapai Rp 5 triliun lebih dan punya jaringan 143 cabang se Nasional. Serta merupakan BPD no 3 yang sudah Tbk. Setalah Bank Jabar dan Bank Jatim dari 27 BPD di seluruh Indonesia,” ungkapnya. (Wirda)