SERANG – Badan Pusat Satistik menyatakan pada Desember Provinsi Banten mengalami inflasi 0,61 persen. Inflasi terjadi karena naiknya enam dari tujuh indeks yang ada pada kelompok pengeluaran di antaranya kelompok bahan makanan naik 0,80 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,96 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,13 persen, kelompok kesehatan naik 0,66 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,28 persen, dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,99 persen. Hanya pada kelompok sandang mengalami penurunan indeks yaitu 0,19 persen.
Kepala BPS Provinsi Banten Agoes Soebeno saat menyampaikan berita resmi statistik di Kantor BPS Banten, Selasa(3/1), menjelaskan, berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik terhadap 417 jenis barang dan jasa serta hasil Survei Biaya Hidup (SBH) di Kota Serang, Tangerang dan Cilegon baik secara mingguan, dua mingguan maupun bulanan, diketahui pada bulan Desember 2016 ini sebanyak 243 komoditas mengalami perubahan harga. Sebanyak 170 komoditas mengalami kenaikan harga dan sisanya 73 komoditas mengalami penurunan harga.
“Hal tersebut menyebabkan inflasi pada Desember 2016 menjadi sebesar 0,61 persen dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 132,37 pada November 2016 menjadi 133,18 pada Desember 2016. Tingkat inflasi tahun kalender yang bernilai sama dengan inflasi “year on year” tercatat sebesar 2,94 persen,” ujarnya.
Agoes mengungkapkan kelompok-kelompok komoditas yang memberikan andil atau sumbangan terhadap inflasi Banten sebagai di antaranya kelompok bahan makanan 0,1827 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,1931 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,0304 persen, kelompok kesehatan 0,0372 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga
0,0190 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,1606 persen.
“Namun kelompok yang memberikan andil deflasi yaitu kelompok sandang yaitu 0,0105 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi selama Desember 2016 antara lain cabe rawit, tarip angkutan udara, kol putih, cumi-cumi, buncis dan telur ayam ras. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain adalah buah pir, bawang merah, pepaya,tomat buah, empingmentah, dan melon,” ucapnya. (Adef)