SERANG – Lima nomor cabang atletik dijadikan andalan Pengurus Provinsi Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (Pengprov PASI) Banten merebut medali pada PON Papua 2020. Lima nomor atletik itu, yakni lompat jangkit putra dan putri, cabang lari 800 meter, lari 1.500 meter serta lempar martil putri.
Lari 800 meter ditargetkan meraih satu medali emas dan lari 1.500 meter ditargetkan satu medali perunggu. Lalu, lompat jangkit, atlet matang seperti Maesaroh diharapkan bisa mempersembahkan medali. Sementara, lempar martil diharapkan bisa berprestasi.
“Untuk sementara berdasarkan analisis kami lima nomor ini berpeluang. Namun, kami juga terus memantau nomor lainnya yang nantinya bisa lolos ke PON dan mempersembahkan medali,” kata Ketua Harian Pengprov PASI Banten Asep Suhara, Rabu (27/2).
Pada babak kualifikasi PON atletik ini tidak difokuskan suatu momentum kejuaraan saja. Tetapi, kualifikasi PON setiap nomor atletik ini dilaksanakan melalui kejuaraan terpisah.
“Yang terdekat ini ada Jawa Timur Open di bulan Maret. Ada 46 nomor yang diperlombakan. Sementara Banten hanya mengirimkan 12 sampai 13 nomor saja. Kalau ada potensi, kami bisa mengirim lebih. Kini kami intensif melakukan pemantauan terhadap atlet di daerah untuk mencari atlet baru,” ungkapnya.
Pengprov PASI Banten akan menyiapkan diri secara maksimal lantaran persaingan atlet atletik antar daerah semakin ketat. “Kemampuan atlet di semua daerah hampir merata. Kami untuk sementara mengandalkan atlet PJP Banten dan PPLP,” kata Asep.
Pada kualifikasi Pra PON, Banten wajib mewaspadai beberapa provinsi. Di antaranya, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat, Lampung, dan Bangka Belitung. “Khusus untuk Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat mereka banyak pelari yang bagus. Sedangkan Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta terkenal memiliki atlet spesialis lempar,” tutupnya. (brp/RBG)