SERANG – Memasuki hari ketiga pelaksanaan Liga Nasional (Lignas) Muaythai Seri IX Piala Wakil Presiden (Wapres) 2018, kemarin (11/5), tim muaythai Banten sukses mempersembahkan lima keping medali emas.
Lima keping medali emas disumbang tiga petarung putri dan dua petarung putra usai sukses mengandaskan masing-masing lawannya pada partai final yang dilangsungkan di GOR Lembu Peteng, Tulung Agung, Jawa Timur (Jatim).
Medali dipersembahkan Mia Amalia (kelas 51 kilogram putri), Siti Mudiah (kelas 43 kilogram putri), Arba’atun (kelasd 48 kilogram putri), M Syafrudin (kelas 43 kilogram putra), dan Suhendri (kelas 60 kilogram putra).
Sayangnya, dua petarung muaythai Banten lainnya yang berlaga di partai final gagal mempersembahkan medali emas. Keduanya, yaitu Nixon Damara (kelas 45 kilogram putra) dan Gita Gemilang (kelas 57 kilogram putri) harus puas dengan meraih medali perak.
Peluang tim muaythai Banten untuk menambah pundi-pundi medali emas masih terbuka lebar lantaran 12 petarung sukses melaju mulus ke babak final yang akan dipertandingkan di venue yang sama pada Sabtu (12/5).
Menyikapi hasil sementara Ketua Umum Pengurus Provinsi Muaythai Indonesia (Pengprov MI) Banten, Roni Alfanto mengaku puas. Hasil sementara ini menunjukkan dominasi atlet Banten di setiap nomor partai final.
”Total ada 19 atlet yang masuk partai final. Kita dapat mengamankan lima keping medali emas. Itu hasil bagus,” kata Roni kepada radar Banten, Kamis (11/5) malam.
Bahkan pihaknya optimistis, tim muaythai mampu mempertahankan gelar juara umum seperti pada Lignas Seri VIII tahun 2017. ”Kami yakin medali akan terus bertambah,” imbuhnya.
Pelatih Muaythai Banten, Septian Wahid menambahkan keberhasilan mengamankan medali emas tidak lepas dari semangat ketika berada di atas ring. ”Secara kualitas dan jam terbang hampir sama dengan lawannya. Yang membedakan ketika di atas ring adalah semangat pantang menyerah,” tuturnya.
Pada bagian lain, Septian juga berbicara peluang di di PON XX Papua 2020. ”Kami sudah mempersiapkan mereka jauh-jauh hari. Prestasi membutuhkan proses dan itu tidak lah gampang,” tuntas Wahid. (dre/ful/ags/RBG)