Kemudian, lanjut dia, milenial bisa mempertimbangkan untuk membeli apartemen terlebih dahulu karena lebih terjangkau dari segi harga dibandingkan langsung membeli rumah. Bisa beli apartemen dulu karena harganya memang relatif lebih terjangkau, lalu bisa dijual lagi untuk DP pembelian rumah, lanjutnya.
Kemudian tips ketiga, milenial juga dapat mempertimbangkan untuk membeli apartemen atau rumah inden. Milenial bisa membeli apartemen atau rumah baru saat masih tahap konsep atau land clearing, jadi masih inden. Kemudian bayar DP-nya memakai metode cicilan sehingga lebih meringankan, sembari mengumpulkan dana untuk biaya-biaya yang lain, kata Vina.
Tak hanya itu, Vina juga menekankan bahwa penting untuk mengetahui kelebihan dari masing-masing tipe properti. Sedikitnya ada empat tipe properti yang harus diperhatikan, mencakup rumah tapak, apartemen, ruko, dan tanah.
Kalau rumah, bangunannya memang bisa diperluas atau dipertingkat (menjadi beberapa lantai). Lalu harga tanahnya biasa mengalami kenaikan harga, jadi kita bisa investasi di situ. Berikutnya, kita dapat menaikkan harga sewa jika kualitas bangunannya bagus, jelas Vina.
Sedangkan apartemen, lanjut dia, dari segi permintaan terbilang tinggi sehingga banyak orang yang lebih milih sewa karena lokasinya lebih dekat di pusat kota. Ditambah lagi, sekarang banyak orang yang mempertimbangkan menyewa apartemen dibandingkan tinggal di kost. Lalu jangka waktu sewanya juga fleksibel bisa bulanan, per enam bulan, atau tahunan. “Dari segi fasilitas pun umumnya sudah lengkap tersedia seperti tempat olahraga, kolam renang, taman, dan lain-lain, ungkap Vina.
Selain rumah dan apartemen, Vina menyebut ruko dapat menjadi pilihan yang tepat bagi milenial yang berencana atau sedang merintis usaha.
Biasanya harga ruko selalu meningkat apalagi jika berlokasi di daerah strategis. Dari segi pengunjung juga banyak, sehingga orang akan berpikir apabila sewa di sini untuk dijadikan usaha pun sudah oke dari sisi traffic. Enaknya lagi, ruko dapat digunakan sebagai tempat usaha dan tempat tinggal, tutur Vina.
Terakhir, milenial juga dapat mempertimbangkan untuk membeli tanah karena nilai investasinya cenderung naik dan tepat untuk dijadikan investasi jangka panjang. Kelebihan investasi tanah yaitu nilai investasinya terus naik tapi tidak dalam jangka waktu 2-3 tahun, tanah termasuk investasi jangka panjang yang membutuhkan sekitar 8-10 tahun agar harganya jauh lebih tinggi. Tanah juga tidak membutuhkan banyak maintenance dan minim kompetisi karena sebelum membeli biasanya orang hanya melihat luas dan lokasi. Selain itu, tanah bisa digunakan untuk berbagai jenis usaha. (bie)