Ada istilah, ada uang abang disayang, enggak ada uang abang ditendang, ternyata jadi kenyataan. Nasib sial itu pun dialami Riki (32) nama samaran, yang menikahi janda beranak satu, sebut saja Sari (42). Belum juga satu tahuh berumah tangga, Riki yang hidupnya mulai susah dan sudah tidak mempunyai apa-apa akhirnya diceraikan istrinya. Yassalam.
Ditemui Radar Banten di salah satu masjid di Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Minggu (9/8) siang, Riki baru selesai salat dan tidur-tiduran di teras masjid. Saat diajak mengobrol, ia malah curhat soal rumah tangganya yang pahit sepahit empedu. Padahal, Riki begitu menyayangi Sari sepenuh hati. Ia tak pernah memandang rendah status Sari sebagai janda beranak satu dan usianya jauh lebih tua. Bahkan, keseriusan Riki meminang Sari ditunjukkan pada saat menikah, dimana ia menggelar pesta pernikahan cukup meriah dan membawa banyak seserahan, serta mas kawin layaknya menikahi perempuan yang masih lajang. Riki rela mengumpulkan uang dan meyakinkan keluarga demi membahagiakan Sari. Namun, ternyata perjuangan dan pengorbanan Riki sia-sia.
”Waktu awal mau nikah, kita enggak direstuin. Keluarga enggak setuju saya nikah sama janda,” ungkap Riki. Keluarga enggak tahu aja kalau janda itu lebih menggoda, eeaaa.
Diceritakan Riki, perjumpaannya dengan Sari bermula saat ia mendata jumlah wanita berstatus janda di kampungnya. Riki saat itu masih bekerja sebagai staf di pemerintahan desa di wilayahnya sebelum menjadi karyawan pabrik. ”Pas ketemu dia, saya langsung merasa cocok,” ucapnya. Ah dasar aja mata keranjang.
Sejak itu, Riki rutin mengunjungi rumah Sari. Maklum, sosok Sari cukup menarik hati. Wajahnya cantik, kulitnya juga putih mulus. Sementara Riki, wajahnya biasa saja, kehidupannya juga pas-pasan. Kendati begitu, Riki orangnya dikenal baik di mata masyarakat. Gaya bicara dan sikapnya juga kalm. Singkat cerita, dengan modal seadanya dan tambahan uang hasil pinjam ke saudara, Riki pun berhasil meminang Sari. Mereka pun menikah dengan pesta cukup meriah. Mengawali rumah tangga, Riki tinggal di rumah Sari dan mereka pun hidup bahagia. Keduanya menerima kekurangan masing-masing. Bahkan Riki mengaku banyak mendapat pelajaran hidup dari Sari, termasuk pelajaran soal urusan ranjang. Tentu saja, Sari yang lebih pengalaman tahu apa yang dimau Riki dan bisa memuaskan. Hot pokoknya. ”Pas malam pertama, saya sampai kewalahan,” akunya. Puas dong.
Setahun kemudian, keduanya dikaruniai anak. Namun, sejak itu, sikap Sari malah berubah, semakin manja, banyak minta ini itu. Setiap tanggal muda, Sari pasti minta dibelanjain pakaian dan emas. ”Saya hampir enggak pernah megang uang, habis buat dia belanja,” keluhnya. Ya enggak apa-apa dong, cantik istri kan buat suami juga? “Ini beda,” tepisnya.
Sebenarnya Riki tak mempermasalahkan sikap istrinya itu selagi masih mampu mewujudkannya. Riki pun berusaha menuruti semua keinginan Sari. ”Ya, saya juga awalnya mikir, kalau istri senang, saya juga ikut senang,” ucapnya. Iya dong, kita sukses berkat doa istri loh.
Namun, situasi berubah saat memasuki masa pandemi Covid-19. Tepatnya akhir Juni 2020 lalu, Riki dipecat dari pekerjaannya. Sejak itu, Riki tak punya penghasilan dan hanya bisa menumpang di rumah Sari. ”Nah, sejak itu, istri mulai sering ngebentak dan marah-marah,” kesalnya. Terus-terus?
Riki pun berusaha sabar menghadapi sikap istri dan mencoba mengerti dengan keadaan. Suatu hari, Riki yan tak tahan karena Sari terus menyudutkannya dan menganggap suami tidak berguna, membela diri dan balik memarahi Sari. Situasi itu tentu saja membuat keduanya semakin tak akur dan saling menyalahkan. Sampai akhirnya, Riki diusir Sari dari rumahnya. ”Pas lagi susah aja, dia seenaknya maen usir saya,” keluhnya. Ya mikir aja kang.
Setelah pulang ke rumah orangtua, Riki pun mengurus surat perceraian. Mereka resmi bercerai. Riki kini masih sendiri dan sedang mencari pasangan baru. “Kayaknya saya kapok nikah sama janda. Ada uang disayang, enggak ada uang ditendang,” sesalnya. Ya,yang sabar aja. Ssemoga segera dapat jodoh yang tepat ya Kang. Amin (mg06/zai)