Oleh : Wari Syadeli,M.Si
Anggota Satgas Covid-19 MUI Banten
Dokter dan tenaga kesehatan lainnya adalah profesi paling berat saat ini menghadapi kasus yang meningkat, istirahat tidak optimal, pekerjaan melelahkan, stres menghadapi kondisi perburukan pasien, APD terbatas, layanan kesehatan tak sebanding dengan jumlah pasien, telat makan, dan kurang tidur. Hendaknya pemerintah memikirkan mereka dan kitapun sebagai masyarakat mensupport para dokter juga tenaga kesehatan lainnya agar tetap bersemangat menghadapi lonjakan kasus Covid-19.
Mungkin semua dokter akan bercerita sama bahwa kini mereka kelelahan atas lonjakan pasien. Satu persatu kawan mereka terpapar dan harus menjalani karantina sedangkan beban pekerjaan tak juga menurun dan tidak mudah mencari penggantinya apalagi ratusan rekan sejawat meninggal menambah tekanan mental pada para dokter seolah bekerja seperti mengadu nyawa. Perhatiannya untuk keluargapun nyaris habis untuk pengabdian serta menjalankan sumpah dokter padahal merekapun manusia sama seperti kita. Merekapun seorang istri, seorang suami, seorang ibu, seorang ayah yang juga harus memenuhi tugasnya di keluarga.
Saya sepakat dengan para pakar epidemologi yang menilai pengendalian Covid-19 sangatlah lemah sehingga kebijakan tidak optimal dilakukan karena dibayangi ketakutan resesi, karantina mandiri juga berpengaruh pada sebaran Covid-19 entah karena apa pasien OTG dibiarkan dan dibebaskan karantina mandiri padahal otoritas kesehatan tidak bisa menjamin pasien berinteraksi dengan orang lain. Karantina wilayah juga terlambat dilakukan sehingga menyebar masif, di sisi lain koordinasi pusat dan daerah berjalan tidak optimal. Saat ini kita memasuki lonjakan kedua sedang tenaga dan sumber daya kita sudah kelelahan, masyarakat pun sudah lelah kita semua sudah lelah. Bila kita tidak saling menguatkan tentu sulit bagi kita melewati ujian ini.
Hendaknya kita semua waspada atas peningkatan kasus ini karena Covid-19 nyata di depan kita. , tidak hanya orang lain yang menjadi korban namun kini rekan, keluarga bahkann diri kita terancam karena kita tidak tahu siapa yang terpapar dan siapa yang tidak. Bila dulu kasus masih sedikit kehawatiran kita tinggi sekarang kasus meningkat kekhawatiran kita hendaknya kita tingkatkan karena realitas saat ini kewaspadaan semakin menurun padahal kasus melonjak naik signifikan.
Diskursus teori konspirasi atau apapun namanya hendaknya kita sudahi karena menjaga kesehatan sangatlah penting sedang ada pandemi ataupun tidak, yang pasti Covid-19 mengingatkan kita tentang kematian menyadarkan siapa kita sebenarnya. Manusi makhluk yang lemah hanya menghadapi makhluk mikroskopik saja kita sudah kewalahan, segala bentuk kepongahan runtuh bahkan negara adidaya pun dibuat lumpuh.
Mari kita bersama support mental para dokter dan tenaga kesehatan lainnya karena keberadaan mereka kini sangatlah dibutuhkan. Semoga mereka tetap bersabar dan istiqomah menjalanlan profesinya meskipun berat saat menjalanlan segala kewajiban, khususnya saudaraku para dokter yang muslim tetapkanlah kesabaran, kuatkanlah ketaqwaan dan senantiasa mendekatlah pada Allah. Utsman bin Affan menerangkan “Kalian beristiqamah ketika kalian meniatkan segala amal perbuatan hanya untuk meraih keridhaan Allah semata” sedangkan Ali bin Abi Thalib mengungkapkan “Ketika kalian menjalankan segala kewajiban”.
Wahai saudaraku para dokter dan tenaga kesehatan yang kini sedang berjibaku merawat pasien dimanapun berada tetaplah istiqamah dengan ilmu-mu karena Allah akan balas dan mendatangkan nikmat yang besar. Bergembiralah dengan amal baikmu dan jagalah ke ikhlasan, karena kelak di akherarlt akan menjadi kabar gembira bagimu. Allah Swt memberikan kabar gembira kepada hamba-Nya yang beramal soleh dengan berita mengenai surga “Kamilah Pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya (surga) kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) apa yang kamu minta.” (QS.Fushshilat [41]:31). Allah akan bersama orang-orang yang beriman dan tidak menyia-nyiakan amal soleh hambanya.
Teruslah beramal soleh merawat pasien, rawatlah mereka dengan sebaik-baiknya. Kelak amal baik akan memberikan manfaat besar di dunia dan akherat. Mari kita galang doa mensupport mereka atau bisa juga dengan galang kembali gerakan amal suply nutrisi bagi tenaga kesehatan bisa dengan memberikan makanan penguat imunitas tubuh agar mereka bisa fokus dan optimal bekerja. Hal itu adalah bentuk kepedulian kita pada pasien melalui perhatian pada tenaga kesehatan. Bila hal itu tidak bisa kita lakukan hendaknya kita doakan mereka agar tetap semangat beramal soleh menolong saudara kita yang sedang sakit. Wallahua’lambisshowab. (*)