Mencari sosok istri yang baik memang harus tahu bibit bebet bobot. Kecantikan bukan sebuah patokan, namun ahlak pun harus menjadi perhitungan utama. Hal ini tidak dilakukan Deni (38), nama samaran. Ia meminang wanita yang salah sehingga pernikahan mereka hanya bertahan lima tahun.
Deni melaporkan Cindy (34), nama samaran ke Pengadilan Agama. Kasus cerai talak yang ia ajukan dengan alasan Cindy tidak merawat anak semata wayangnya dengan baik. Maksud Deni di sini, Cindy sering meninggalkan anak mereka sendirian di rumah. Mirisnya lagi, sang anak dibiarkan dalam keadaan teler. “Anak saya sering ditinggalkan sendirian di rumah hampir tiap malam dalam keadaan teler. Dia memasukkan obat penenang ke dalam susu anak saya agar tetap tertidur lelap hingga pagi hari,” kata Deni.
Hal ini diketahui Deni dari pembantu di rumahnya. Sebab kenyataanya, tidak semua obat penenang yang diberikan Cindy tokcer membuat anaknya teler. “Pembantu saya bilang, kalau istri sering meninggalkan anak sendirian di rumah. Pada malam hari saat anak saya menangis, dia terlihat seperti sedang mabuk. Pandangannya kosong, pembantu saya juga sering diminta mengaduk susu dengan obat penenang,” jelas Deni.
Deni yang berprofesi sebagai pengusaha, terhitung jarang berada di rumah. Setiap minggu, ia sering keliling ke sejumlah tempat untuk mengawasi proyek-proyeknya. “Saya sedang ada proyek konstruksi di Sumatera. Selain itu saya juga punya bisnis perkebunan di Bandung. Jadi setiap hari saya harus membagi waktu untuk mengawasi proyek-proyek itu. sehingga jarang ada di rumah,” terangnya.
Pertemuannya dengan Cindy, itu terjadi pada 2009 lalu di sebuah diskotek. Cindy yang berprofesi sebagai model sedang bersenang-senang dengan koleganya. Ketika itu, Cindy diperkenalkan dengan Deni. Gayung bersambut, keduanya terlihat saling tertarik. “Cindy itu cantik, jujur saya memang terpesona dengan kecantikannya. Dia juga terlihat tertarik dengan saya,” tutur Deni.
Terjadilah ikatan batin antara Cindy dan Deni. Mereka sempat berpacaran selama satu tahun. Deni sempat meragukan gaya hidup Cindy yang serba glamor. Namun Cindy berhasil meyakinkan Deni bahwa gaya hidupnya tidak akan mengganggu jalinan asmara mereka. “Cindy orangnya setia, walau banyak yang menyukainya tapi dia menegaskan kepada semua orang jika dia sudah memiliki saya sebagai pacar,” ujar Deni.
Hubungan mereka kemudian berlanjut ke arah pelaminan pada 2010. Resepsi pernikahan mereka berlangsung meriah dan indah. “Resepsi kami lumayan berkesan, apalagi yang datang kebanyakan para model, teman-temannya Cindy,” jelas Deni.
Di hari pertama sebagai pasangan suami istri, Deni yang hidupnya penuh dengan perencanaan sempat mendiskusikan pola kehidupan rumah tangga mereka. Deni ingin Cindy memahami tentang dirinya yang super sibuk. “Saya pernah dengar tentang kehidupan rumah tangga sejumlah pengusaha. Ketika istri mereka sering ditinggal sendirian, rumah tangga mereka sering kali kacau balau. Saya tidak ingin seperti itu,” ujar Deni.
Komitmen yang mereka sampaikan seputar pola komunikasi. Baik Deni dan Cindy berjanji akan mempererat komunikasi meskipun jarak mereka sering kali jauh. “Saya minta Cindy mengerti tentang pekerjaan yang saya geluti. Saya juga begitu kepadanya, terpenting adalah komunikasi antara kami harus tetap terjalin,” ujarnya.
Komitmen itu terjaga dengan baik. Cindy yang juga sering bepergian untuk sesi pemotretan, tetap menjaga kepercayaan dan menjalin komunikasi dengan Deni. Namun karier Cindy sendiri tertunda pada 2011, ini ketika Cindy mengandung anak pertama. Cindy istirahat dari karier modelingnya dan fokus pada kelahiran. “Anak pertama kami laki-laki, lahir dengan normal. Saya sayang sekali dengan anak saya, apalagi dia calon penerus perusahaan saya,” terang Deni.
Setelah melahirkan, Deni meminta Cindy fokus mengurus anak. Sebagai gantinya, Deni mensuplai keuangan dua kali lipat agar Cindy tidak bosan selalu di rumah.
Harapan Deni, Cindy bisa mengurus anaknya dengan baik. Sayang harapan itu semu, meskipun Cindy telah meninggalkan dunia modeling namun sang istri tidak bisa meninggalkan gaya hidupnya.
Cindy nyatanya sering dugem bersama teman-temannya. Hampir setiap malam, Cindy diundang untuk sekadar joget-joget dan minum minuman beralkohol. Tentang pola hidupnya yang ini, Cindy tidak melaporkannya kepada Deni. Ia merahasiakannya karena takut Deni akan marah besar.
Bagaimana tidak marah besar, sang anak sering dicekoki obat penenang dalam susu yang ia minum. Ini agar si anak tetap tertidur hingga pagi hari.
Persoalannya, tidak setiap malam si anak tertidur lelap. Pembantunya yang merasa kasihan akhirnya melaporkan kelakuan sang istri kepada majikan lelakinya. “Waktu anak saya masih kecil, pembantu saya masih tutup mata. Tapi lama kelamaan dia merasa tidak tega, akhirnya melaporkan kelakuan istri saya saat anak usia tiga tahun,” tutur Deni.
Merasa istri tidak memperlakukan anaknya dengan baik, Deni memarahi Cindy. Namun bukannya meminta maaf, Cindy berbalik marah besar dan kabur dari rumahnya. Setelah enam bulan berlalu, Deni mendatangi Pengadilan Agama untuk mengajukan cerai talak. Terlebih, Deni mendapati informasi bila Cindy punya kekasih lain. “Enam bulan berlalu, saya dengar Cindy pacaran lagi. Ya sudah kalau begitu sekalian saja cerai,” tegas Deni. (RB/quy/zee)