Hari ketujuh Bintang Sains 2019 Kota Serang, Selasa (26/2) yang diikuti peserta dari Kecamatan Cipocokjaya terasa istimewa. Lomba yang diselenggarakan di Radar Banten Arena, Graha Pena Radar Banten itu, dibuka oleh Wakil Walikota Serang Subadri Ushuludin yang mampu memacu semangat peserta bersaing lebih ketat pada ajang uji kemampuan bidang matematika dan IPA (MIPA) tersebut.
Kedatangan Subadri disambut antusias para kepala sekolah, guru, dan siswa yang hadir pada lomba. Hadir Direktur Radar Banten dan Banten Raya TV Mashudi serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang Ahmad Zubaidillah dan jajarannya. Subadri pun membakar semangat peserta dengan mengajak yel-yel mengucapkan ‘Bintang Sains 2019’ yang dijawab ‘Luar Biasa’ oleh peserta, disusul salam literasi dengan ucapan ‘Radar Banten’ yang dijawab siswa ‘Banyak baca banyak tahu’, terakhir yel-yel slogan Kota Serang ‘Aje Kendor’ sebelum memberikan sambutan. Subadri pun berkesempatan membacakan soal kuis berhadiah untuk para peserta.
Subadri Ushuludin mengapresiasi event Bintang Sains 2019 yang diselenggarakan Radar Banten dan Banter Raya TV bekerja sama dengan Pemkot Serang dan Dindikbud Kota Serang dalam rangka mencerdaskan anak bangsa. Menurutnya, event mampu memacu kecerdasan siswa SD di Kota Serang. Subadri pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Radar Banten dan Banten Raya TV yang peduli terhadap dunia pendidikan di Kota Serang. Ia menilai, event selain dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Serang, juga dapat menumbuhkan semangat belajar siswa. Ia pun meminta, tenaga pendidik dan siswa di Kota Serang komitmen terhadap pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan. Ia berharap, Bintang Sains 2019 dijadikan agenda rutin setiap tahun.
“Banyak hikmah dan faedah yang didapatkan siswa dan guru dari acara Bintang Sains,” tuturnya.
Direktur Radar Banten dan Banten Raya TV Mashudi mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan di Banten, salah satunya melalui event Bintang Sains di Kota Serang. Apalagi, saat ini pemerintah daerah sedang giat-giatnya mendorong partisipasi lama sekolah yang dinilai cukup memprihatinkan. Berdasarkan informasi yang diterima Mashudi dari neraca rata-rata pendidikan lama sekolah hanya sedikit di atas tingkatan SD atau 6,3 tahun. Maka dari itu, menurut Mashudi, dari sisi kualitas perlu didorong pembelajaran matematika dan sains dengan mengadakan ajang untuk berlatih mengukur kemampuan siswa. Bintang Sains menjadi salah satu event yang mampu mengukur sejauh mana kemampuan siswa.
“Juga mengukur sejauh mana penyampaian guru kelas mampu diterima siswa apakah sudah mencapai standar yang ditetapkan pemerintah,” terangnya.
Bintang Sains di Kecamatan Cipocokjaya diikuti 155 siswa dari 32 sekolah. Lomba dibagi dua sesi hingga meloloskan 46 peserta yang bersaing memperebutkan jatah sepuluh finalis. Peserta begitu antusias mengikuti lomba. Sampai akhirnya sepuluh finalis terpilih usai menjawab soal tentang osteoporosis.
Sepuluh finalis didominasi SDN Cipocokjaya 1 dua peserta dan SDN Penancangan 2 dua peserta, disusul SDN Penancangan 1 satu peserta, SDN Penancangan 3 satu peserta, SDI Tirtayasa satu peserta, SDIT Iqro satu peserta, SDN Tembong satu peserta, dan SD SH Harapan Bangsa satu peserta. Kesepuluh finalis diberikan medali dan piagam yang diserahkan oleh Kepala Seksi Peserta Didik dan Pengembangan Karakter (PDPK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang Diah Patriasih dan Pengawas SD Kecamatan Cipocokjaya Pipin.
Guru pendamping SDN Penancangan 2 Rahma Utami Narsih menilai, Bintang Sains luar biasa dan soal yang dilombakan sesuai yang dipelajari siswa di sekolah. (Haidaroh)