Serang – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) mendapat kunjungan dari Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia pada selasa (14/9) diruang multimedia gedung rektorat Untirta kampus sindangsari. Kunjungan tersebut dibungkus dalam kegiatan bernama BKSAP Day dan dimaksudkan guna sosialisasi tentang peran parlemen dalam mendukung diplomasi soft power melalui dunia pendidikan.
Hadir dalam kegiatan tersebut dari DPR RI FAdli Zon (Ketua BKSAP), Wakil Ketua BKSAP Mardani Ali Sera, Achmad Hafisz Tohir, Gilang Dhielafararez, Jazuli Juwaini, Asman Abnur, dan Sekretariat BKSAP, serta turut hadir jajaran pimpinan Rektorat, dekanat, lembaga, hingga Unit pelaksana teknis dilingkungan Untirta.
Rektor Untirta Fatah Sulaiman dalam sambutannya mengatakan, selain memperkenalkan Untirta dan value jawara dihadapan para anggota DPR RI yang hadir.
“Peran perguruan tinggi dalam diplomasi peradaban antar bangsa merupakan salah satu cara untuk meraih kepentingan nasional. Diplomasi soft power khususnya di bidang Pendidikan yang coba diusung dalam kegiatan BKSAP Day untuk dapat memperkuat kredibilitas Indonesia di luar negeri dan percepatan peningkatan SDM,” katanya.
yang mana menjadi focus pembangunan Indonesia dapat segera tercapai di tengah masifnya arus disrupsi baik oleh karena teknologi maupun kesehatan. Pendidikan adalah sesungguhnya dimensi utama dari diplomasi budaya.
Dijelaskannya, Diplomasi Budaya dan Pendidikan diyakini dapat meningkatkan mutual understanding, mutual interest, mutual respect dan mutual trust.
“Keuntungan lainnya dari diplomasi ini yakni meningkatkan attractiveness, Kerjasama Pendidikan dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas Pendidikan khususnya di Pendidikan tinggi. Oleh karenanya, Pendidikan tinggi dalam pelaksanaan layanan tri-dharma nya wajib senantiasa memasukkan kepentingan diplomasi budaya untuk kemajuan bangsa,” jelasnya.
Sementara itu Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon mengatakan, bahwa BKSAP merupakan salah satu sayap dari DPR RI yang bertugas untuk diplomasi parlemen yang telah ditentukan oleh Undang undang.
“BKSAP sendiri telah banyak aktif pada forum parlemen international, regional, dan bilateral. Anggota DPR RI yang bernomor A-86 itu juga sempat menyinggung banten yang memiliki duta besar di Negara eropa jauh sebelum Indonesia merdeka,” ujarnya. (Fajar)