LEBAK – Puluhan masyarakat Desa Cisangu, Kecamatan Cibadak, melakukan aksi unjuk rasa di kantor Desa Cisangu, Kecamatan Cibadak, pada Senin (7/9). Mereka mempertanyakan pencairan bantuan sosial tunai (BST) tahap dua dan tiga dari Pemprov Banten yang tidak jelas.
Pantauan di lokasi, warga yang didominasi kaum ibu mendatangi kantor Desa Cisangu, Kecamatan Cibadak. Di lokasi, Kepala Desa Iden Sukatma didampingi perangkat desa dan Babinsa menerima aspirasi dari masyarakat yang terdampak Covid-19. Satu per satu masyarakat menyampaikan harapannya terkait bantuan Covid-19 dari Pemprov Banten agar segera dicairkan.
Onih, warga Cisangu mengatakan, masyarakat seperti diberi harapan palsu oleh Pemprov Banten. Karena setelah bantuan tahap pertama Rp500 ribu disalurkan pada Mei 2020 lalu, BST tahap kedua dan ketiga tidak ada lagi realisasinya. Padahal, masyarakat membutuhkan bantuan tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Pemerintah PHP masyarakat yang terdampak Covid-19. Mereka menjanjikan bantuan, tapi BST dari provinsi enggak jelas sampai sekarang. Sedangkan BST dari Pemkab Lebak, Kementerian Sosial, dan desa sudah cair lebih dari dua kali,” kata Onih kepada Radar Banten.
Kades Cisangu Iden Sukatma membenarkan, masyarakat Cisangu melakukan aksi unjuk rasa di kantor desa. Mereka mempertanyakan BST dari Pemprov Banten yang enggak cair-cair.
“Sebelumnya juga udah banyak yang datang. Mungkin karena kesal, mereka akhirnya demo ke kantor desa. Tapi, saya sendiri enggak bisa apa-apa, karena itu kewenangan Pemprov Banten,” jelasnya. (Mastur)