KELAPA DUA – Setelah mengundurkan diri dari tim WH-Andika Jumat (21/10) lalu, Mulyadi Jayabaya terus bergerak menyosialisasikan pasangan Rano-Embay. Sebanyak dua juta stiker akan disebar di setiap kabupaten/kota di Banten pascapenetapan pasangan tersebut. Bagi JB-sapaan akrab Mulyadi Jayabaya, stiker ini menjadi simbol bahwa Banten harus diselamatkan oleh pemimpin yang memiliki komitmen tinggi terhadap kemajuan daerah.
”Akan saya bagikan, para simpatisan dan pendukung Rano-Embay silahkan datang ke rumah saya di Warung Gunung, Lebak. Bawa sebanyak-banyaknya,” katanya di sela diskusi pilkada yang mengambil tema ”Selamatkan Banten”, yang berlangsung di Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Minggu (23/10).
Dalam diskusi tersebut, seorang peserta sempat mengungkit beralihnya dukungan mantan Bupati Lebak ini dari WH-Andika ke Rano-Embay. Sang penanya juga memberikan analogi bahwa apa yang dilakukan JB adalah penyusupan untuk melamahkan lawan. Dengan sedikit tersenyum JB menjawab hal itu dengan diplomatis. ”Sebagai warga negara Indonesia, pengalihan ini merupakan hak politik saya. Ini pun dengan ukuran politik yang jelas,” jawab JB.
JB memang tidak mengungkapkan secara gamblang awal kedekatannya dengan tim WH. ”Saya ke WH kan ingin mengenal langkahnya. Setelah partai punya calon, saya harus ikut garis partai. Bukan karena yang lain,” timpalnya.
JB pun membeberkan stigma lambatnya kemajuan Provinsi Banten. Menurutnya membangun Banten butuh waktu yang tidak sebentar. Tidak bisa serta merta. ”Namun, kita bisa melihat sejauh mana komitmen pemimpin untuk membangun daerah dan mensejahterakan masyarakat,” kata dia.
Ia mengaku ketika memimpin Lebak, butuh sepuluh tahun membangun daerah ini. Tapi, karena memiliki komitmen yang tinggi, pembangunan yang menjadi skala prioritas bisa terwujud. Itu terjadi ketika dirinya membangun sarana pendidikan dengan anggaran yang tak maksimal. ”Dan Alhamdulillah, sekolah-sekolah di Lebak bisa saya bangun,” kata JB, sapaan akrabnya.
Ia menyinggung Rano Karno yang baru dua tahun menjabat. JB menilai harus bisa dimaklumi kalau selama dua tahun ini kepemimpinan Rano Karno masih ada kekurangan. ”Saya saja butuh sepuluh tahun. Kita kasih kesempatan beliau memimpin lima tahun mendatang. Saya yakin, beliau masih dipercaya masyarakat. Beliau menang,” tegasnya.
Ya, dalam diskusi yang digagas Forum Semangat Rakyat. Hadir sebagai pembicara yang dikomandoi anggota DPRD Banten Ananta Wahana, anggota DPD RI Ahmad Subadri, dan pakar konsultan komunikasi publik AM Putut Prabantoro.
Anggota DPD RI Ahmad Subadri juga mengatakan, dirinya melihat tanda-tanda positif arah pembangunan di Banten. Ia berharap hal tersebut menjadi kenyataan, sehingga masyarakat bisa merasakan kesejahteraan.
Subadri mengingatkan di Banten masuk sebagai daerah yang menjadi perhatian pemerintahan Presiden Joko Widodo. Di Banten terdapat proyek-proyek nasional. ”Proyek-proyek tersebut harus sama-sama kita kawal. Seringnya Presiden Jokowi ke Banten membuktikan bahwa beliau ingin proyek-proyek itu sukses.”
Ditambahkannya, pembangunan yang ia lihat sekarang ini bukan saja berjalan secara kuantitatif tapi kualitatif. ”Kualitas pembangunan sudah sangat terlihat,” kata Subadri.
Sementara, Pakar konsultan komunikasi publik AM Putut Prabantoro berpendapat, tema diskusi soal selamatkan Banten ini sama saja dengan bagaimana mensejahterakan masyarakat. Kata Putut, jika Banten bagian selatan sejahtera, Provinsi Banten pasti sejahtera. Kota dan kabupaten lain pun pasti sejahtera. ”Lebak sejahtera, Banten pasti sejahtera,” kata Putut.
Diskusi dihadiri aktivis mahasiswa, anggota partai, dan masyarakat umum ini berjalan dialogis. Peserta terlibat aktif dalam diskusi yang berlangsung selama dua jam tersebut. (Togar Harahap/Radar Banten)