PERIBAHASA mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia.
Melalui buku, seseorang dapat memperoleh informasi dan pengetahuan tentang
tempat-tempat yang bahkan dia belum pernah dengar namanya. Namun kini telah
ditemukan pula fungsi buku yang lain, yaitu untuk menyembuhkan depresi.
Meningkatnya penggunan obat antidepressant untuk pengobatan gangguan
jiwa dan depresi oleh masyarakat Eropa dan Amerika meresahkan banyak pihak.
Data yang dirilis Centers for
Disease Control and Prevention Amerika
mengemukakan bahwa satu dari 10 orang berusia di atas 12 tahun menggunakan
antidepressant secara rutin. Angka tersebut bahkan naik menjadi satu dari empat
orang pada usia di atas 40 tahun.
Sementara itu di Eropa, terjadi peningkatan angka pengguna
antidepressant sebanyak 20 persen tiap tahunnya. Namun yang menarik adalah
adanya penurunan 6,2 persen tiap tahunnya untuk angka bunuh diri. Ramin
Mojtabai, MD, Ph.D. dari Department of Mental Health John Hopkins University
mengatakan bahwa penggunaan antidepressant yang meningkat disebabkan oleh
diagnosis dan pengobatan yang berlebihan.
Untuk mengatasi masalah itu, National Health Service (NHS)
di Inggris melakukan terobosan unik. Para dokter jiwa kini diminta untuk
menuliskan judul buku sebagai pengganti nama obat pada resep. Hal ini bertujuan
untuk mengurangi penggunaan obat-obatan pada pasien gangguan jiwa dan depresi.
Program ini bernama Books On Prescription.
Buku yang dimaksud adalah 30 buku tentang pengobatan
gangguan jiwa yang direkomendasikan oleh pakar-pakar tentang kesehatan jiwa.
Penggunaan buku-buku tersebut sebagai sarana pengobatan juga harus dalam
pengawasan dokter agar tidak terjadi kesalahpahaman ketika membaca buku-buku
tersebut.
“Program Books On Prescription diluncurkan pada Juni
2013. Program ini menggunakan buku-buku terbaik yang dapat digunakan dalam
proses penyembuhan tanpa menimbulkan efek samping,” kata juru bicara
booksonprescription.org.uk, seperti dilansir laman Medical Daily.
Program ini memang baru berjalan selama 7 bulan, sehingga
belum bisa dipastikan apakah program ini bisa menyembuhkan pasien gangguan jiwa
dan depresi secara efektif. Namun tidak ada salahnya kita mencoba program ini,
sehingga kita tidak harus tergantung pada obat-obatan secara terus
menerus.(fny/jpnn)