SERANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten bulan Oktober 2016 akan melakukan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Survei ini untuk mengukur indeks harga konsumen (IHK) sehingga seberapa besar pendapatan dan pengeluaran masyarakat dapat diketahui.
“IHK dihitung dengan cara menggunaan penimbang tahun dasar yang diperoleh melalui survei biaya hidup. Jadi nanti kita akan wawancara langsung terkait konsumsi, sehingga BPS bisa menghitung pendapatan dan nanti akan kita simpulkan garis kemiskinannya,” kata Adji, Kepala Seksi Susenas BPS Banten, saat menjadi narasumber workshop wartawan yang digelar BPS Banten di Le Dian Hotel and Cottage, Kota Serang, Rabu (28/9).
Melalui pengukuran IHK, lanjut dia, nanti dapat menghitung rata-rata perubahan harga dari suatu paket barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga dalam kurun waktu tertentu. IHK juga merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat inflasi. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menggambarkan tingkat kenaikan (inflasi) atau tingkat penurunan (deflasi) dari barang dan jasa.
“Survei penghitungan tersebut kami lakukan 3 bulan untuk satu rumah tangga. Nanti akan kita kunjungi tiga kali,” jelas Adji.
Selain untuk pemantauan konsumsi rumah tangga, survey juga dilakukan ke setiap perusahaan. Setiap perusahaan didata pendapatan berapa pengeluarannya. BPS sepertinya akan kesulitan mendapatkan informasi dari perusahaan karena mayoritas perusahaan lebih tertutup daripada pemantauan konsumsi rumah tangga.
Ia berharap Susenas mendapatkan data yang sebenar-benarnya untuk menetapkan garis kemiskinan suatu daerah. (Wirda)