WALANTAKA – Konsep lingkungan berbunga terus diupayakan warga. Seratus tanaman bunga ditambah dan disebar di rumah-rumah warga. Kini, bunga-bunga di RT 04 RW 03, Lingkungan Turus Kulon, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Walantak, ini mulai mekar.
Anggota Kelompok Penggerak Lingkungan RT 04 Eti Juhaeti mengaku tidak tahu persis jumlah tanaman bunga yang telah ditanam di lingkungannya. Seratus tanaman bunga itu merupakan tambahan. Tanamanan bunga tersebut telah ditanam di setiap pekarangan rumah warga. Tiap rumah, ada lima tanaman bunga. Ada bunga matahari, kertas, kamboja, lili.
“Hasilnya, sekarang sudah mulai bermekaran,” kata Eti kepada Radar Banten, Kamis (9/7).
Eti mengakui, dari sekira 100 tanaman bunga yang disebar untuk ditanam di pekarangan rumah warga itu tidak semua tumbuh dengan baik. Ada yang tumbuh bagus dan mekar, ada pula pertumbuhannya lambat, bahkan ada pula yang mati.
“Tujuh puluh lima persen hasilnya bagus,” ungkap Eti.
Ia menjelaskan, tanaman bunga di pekarangan rumah warga merupakan hasil dari kebun bunga mini seluas 7 x 5 meter persegi. Di kebun bunga itu, warga mengurus bersama. Mulai dari proses pembibitan sampai pemindahan ke media tanam menggunakan pot.
“Kalau kebun ini sudah ada sejak lama. Jumlah tanamannya enggak kehitung,” ujar Eti.
Ia menargetkan, RT 04 mendapat juara Lomba Resik Lan Aman (LRLA) Kota Serang untuk kategori kampung paling berbunga. Eti memperkirakan, pada penilaian tahap kedua, Agustus nanti, seluruh tanaman bunga sudah mekar sempurna.
“Tinggal kita jaga aja perawatannya, jangan sampai dimakan kambing,” ucapnya.
Ketua RT 04 Junaedi menambahkan, selain tanaman bunga, warganya tetap memperhatikan aspek penilaian lain seperti kelengkapan alat keamanan di pos ronda, kebersihan, dan persyaratan administrasi.
“Kita sedang mengurus SK (surat keputusan-red) pembentukan kelompok sadar hukum dan kelompok penggerak lingkungan,” pungkas Junaedi. (mg06/don)