RANGKASBITUNG – Bupati Iti Octavia Jayabaya mengimbau kepada masyarakat di Girimukti dan Cijengkol, Kecamatan Cilograng, mewaspadai ancaman longsor susulan. Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah Lebak sudah memasuki musim penghujan, sehingga potensi terjadinya bencana longsor dan banjir harus diantisipasi masyarakat.
“Saya sudah menerima laporan dari pemerintah desa, kecamatan, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD-red) tentang bencana longsor di Cilograng. Kita sudah tangani dan distribusikan bantuan tanggap darurat ke lokasi bencana,” kata Iti Octavia Jayabaya di pendopo Bupati Lebak, kemarin.
Masyarakat Cilograng harus mewaspadai ancaman longsor susulan. Curah hujan yang tinggi berpotensi membuat tanah di lokasi longsor kembali turun. Karena itu, jika hujan deras mengguyur, dia meminta masyarakat mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Tidak hanya bagi korban longsor, masyarakat yang rumahnya dekat dengan tebing atau wilayah perbukitan harus waspada. “Imbauan sudah kita sampaikan kepada masyarakat melalui pemerintah kecamatan dan BPBD Lebak,” jelas mantan anggota DPR RI ini.
Kabupaten Lebak, lanjutnya, merupakan daerah rawan bencana longsor. Hasil pemetaan BPBD Lebak, dari 28 kecamatan terdapat 17 kecamatan yang ditetapkan sebagai daerah rawan longsor. Diantaranya, Kecamatan Cilograng, Cibeber, Rangkasbitung, Lebakgedong, Muncang, Cipanas, Sajira, Leuwidamar, Bojongmanik, dan Cirinten. Pemerintah kecamatan dan desa harus stand by di wilayahnya masing-masing. Apabila terjadi bencana alam, segera laporkan kepada BPBD dan Dinas Sosial Lebak. “Relawan juga harus siap siaga 24 jam. Jika bencana terjadi, mereka harus siap diberangkatkan ke lokasi untuk membantu korban,” ungkapnya.
Bupati perempuan pertama di Lebak ini meminta kepada BPBD memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat yang menjadi korban bencana alam. Apalagi, jalan poros desa di Girimukti, Kecamatan Cilograng, masih tertutup material longsor. “Penanganan harus dilakukan secara cepat, sehingga masyarakat yang menjadi korban bencana dapat kembali beraktivitas normal. Terpenting, mereka tidak trauma dengan kejadian yang menimpanya tersebut,” jelas Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Banten ini.
Camat Cilograng menyatakan, masyarakat gotong royong memberishkan material tanah dan bebatuan yang menimbun badan jalan di Girimukti. Alat berat tidak bisa masuk ke lokasi, karena jalan menuju lokasi longsor tidak memungkinkan. Untuk itu, jalan poros desa tersebut belum bisa dilalui secara optimal. Tapi, sebagian material longsor sudah bisa disingkirkan.
“Sekarang sudah bisa dilalui. Walaupun, sebagian badan jalan masih ada yang tertimbun longsor, karena material disingkirkan secara manual oleh tenaga manusia,” ungkapnya. (Mastur/RBG)