LEBAK – Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya bersama Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita menggelar panen raya jagung hibrida di Gunungkendeng, Kecamatan Gunungkencana, Senin (25/2).
Jagung itu ditanam petani yang tergabung dalam lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) di lahan seluas 1.025 hektare milik Perhutani.
Hadir dalam panen raya Danrem 064 Maulana Yusuf Kolonel Inf Windiyatno, Kepala Dinas Pertanian Banten Agus M Tauchid, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Lebak Dede Supriatna, Asda II Bidang Pembangunan Setda Lebak Budi Santoso, Ketua Paguyuban LMDH Kecamatan Gunungkencana Wawan Setiawan, dan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah di Lebak.
Menurut Bupati, pengembangan jagung berbasis korporasi merupakan upaya meningkatkan produksi pangan dan meningkatkan pendapatan ekonomi, yang pada akhirnya bermuara pada kesejahteraan masyarakat. Kebijakan ini menurutnya sangat sinergi dengan program Lebak Sejahtera yang sedang digulirkan. Tahun ini, luas tanam jagung di Gunungkencana mencapai 1.025 hektare dari target tanam seluas 1.000 hektare.
“Kami menyambut positif pengembangan jagung berbasis korporasi dari bantuan Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian Provinsi Banten,” ungkapnya.
Kegiatan ini juga melibatkan para pihak terkait, seperti BPPT, Otoritas Jasa Keuangan, perbankan, pelaku usaha, dan TNI.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita menyatakan, hasil produksi jagung akan diserap industri pakan. Karena itu, pihaknya ingin harga jagung sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah, sehingga harga pakan mahal tidak dikeluhkan peternak.
“Jika harga pakan stabil maka telur dan daging yang dijual kepada masyarakat tidak akan meningkat,” katanya. (Mastur/Aas)