SERANG – Calon tenaga kerja dari Banten sangat banyak yang antusias melamar kerja ke luar negeri seperti Jepang dan Korea Selatan. Sayangnya, keinginan bekerja pada dua negara tersebut terkendala oleh kurangnya penguasaan bahasa asing calon tenaga kerja.
“Kebanyakan memang kendala bahasa, terutama Korea dan Jepang yang memiliki banyak lowongan pekerjaan,” kata Anisa, Staf Kelembagaan dan Pemasyarakatan Program Balai Pelayanan Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang, saat ditemui di standnya pada kegiatan Job Matching SMK 2 Kota Serang, Senin (6/11).
Di Banten sendiri, kata Anisa, lembaga kursus bahasa asing seperti Korea dan Jepang jarang dijumpai. Calon tenaga kerja biasanya harus belajar keluar daerah seperti Bekasi dan Cianjur.
BP3TKI Serang sendiri, dikatakannya, memiliki program government to government, Korea dan Jepang. Posisi yang disediakan bervariasi, seperti sektor manufaktur, perikanan dan lainnya. Dengan kualifikasi pendidikan minimal SMP.
“Perusahaan dari Korea butuhnya segini (kualifikasi,-red), nanti diinformasikan. Harus lolos tes bahasa Korea,” terangnya.
Pada pelayanan penerimaan lowongan pekerjaan ke luar negri, Korea dan Jepang, Anisa memastikan telah legal. Lowongan pekerjaan sendiri membutuhkan ribuan pekerja dengan kontrak selama tiga tahun.
“Perlindungan juga ada asuransi, karena program pemerintah legal, dari Disnaker dan Keimigrasian juga telah kerja sama,” ujarnya.
“Pelamar yang ke luar negeri, di Banten lumayan besar, lebih ke arah informal. Seperti sopir, asisten rumah tangga,” kata Anisa lagi.
Panitia Pelaksana Job Matching SMK 2 Serang Adi Supriyanto mengatakan kendala bahasa memang menjadi permasalahan untuk para calon tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negri.
“Kalau butuh belajar bahasa Korea, tidak bisa begitu saja, harus ada sinergi dengan pemerintah,” ucapnya.
Kata Adi, untuk menjembatani para pelamar, diberi pelatihan bahasa Arab, Korea atau Inggris. Pemerintah Daerah melalui BP3TKI atau BLKI yang masih di bawah Disnaker semua harus bersinergi. (Anton Sutompul/antonsutompul1504@gmail.com)