TANGERANG – Sedang fokus mencari bibit berprestasi di bidang olahraga. Itu yang dilakukan Pemerintah Desa Legok Sukamaju, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang. Upaya tersebut diwujudkan dengan membentuk pembinaan sepakbola anak-anak usia 12 tahun (U-12).
Kepala Desa Legok Sukamaju Hidayat mengatakan, pembinaan tersebut dilakukan agar anak-anak muda tersebut bisa mengharumkan nama baik desa baik di tingkat kecamatan, kabupaten bahkan ke nasional.
“Tujuan dari pembinaan ini kami ingin mencari bibit berprestasi dari anak-anak muda U-12 tahun di bidang olahraga sepakbola. Usia 12 tahun dipilih, lantaran di usia tersebut anak-anak sedang mengalami perkembangan pertumbuhan yang pesat. Sehingga jika dibina dengan tepat, maka peluang menjadi anak muda berprestasi pun sangat besar,” katanya, Selasa (17/9).
Hidayat menerangkan, anak-anak yang mengikuti pembinaan tersebut merupakan hasil seleksi dan penjaringan bakat dalam sepakbola. Jika tidak diseleksi, maka pesertanya akan membludak dan pembinaan pun tidak efektif.
“Saat ini yang terdaftar ada 22 anak mulai dari 11-12 tahun. Ini adalah komitmen kami. Selain fokus memberikan pelayanan, pembangunan, dan kepentingan umum, kami juga ingin mencetak anak-anak muda berprestasi. Salah satu caranya dengan pembinaan sepakbola ini,” terangnya.
Selain fokus pembinaan sepakbola U-12, desa yang dibentuk 2001 hasil pemekaran dari Desa Rancalabuh itu juga berencana membuat badan usaha milik desa (Bumdes) untuk membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakatnya melalui unit usaha. Rencananya, salah satu unit usaha tersebut yakni simpan pinjam modal bagi para petani atau peternak di desa berpenduduk 4.798 itu.
“Jadi sistemnya, warga yang meminjam modal usaha pada Bumdes bisa membayarnya dengan hasil panen pertanian atau peternakannya dengan harga bersaing. Tetapi di sisi lain, kami juga akan merangkul para tengkulak agar tidak berakibat buruk pada usaha mereka,” ungkap Hidayat.
Kasi Pembangunan Desa Legok Sukamaju A Rafiudin mengatakan, pembangunan tahap pertama 2019 ini sudah rampung dilaksanakan yakni berupa pembangunan saluran pembuangan air limbah (SPAL), betonisasi dan gorong-gorong. Sedangkan tahap ke II kini sedang berjalan dengan pekerjaan 11 titik berupa paving block untuk jalan lingkungan. Total anggaran keseluruhan diperkirakan mencapai Rp800 jutaan.
“Pembangunan infrastruktur dilakukan secara bertahap menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran. Tetapi alhamdulillah, hingga kini jalan-jalan lingkungan sudah rata dengan paving block. Kalau hujan warga tidak perlu lagi menitipkan motornya ke tetangga karena tidak bisa masuk rumah akibat becek. Selain itu bisa meningkatkan perekonomian warga karena akses sudah mudah dijangkau,” pungkasnya. (pem/rb)