Edi Bangkok (46) merupakan satu dari sekian banyak perajin ondel-ondel di Tangsel. Lewat sebuah wadah bernama Karang Taruna Tunas Bina Muda di Rawabuntu, Serpong, berbagai macam kerajinan berhasil ia buat. Semuanya dikerjakan sendiri tanpa memungut bayaran sedikit pun.
WAHYU SYAIFULLAH – SERPONG
NYOK kite nonton ondel-ondel…nyok. Nyok kite ngarak ondel-ondel. Nyok ondel-ondel ade anaknye… ngigelnye ter-iteran. Mak, bapak ondel-ondel ngibing.
Lirik lagu ondel-ondel yang dipopulerkan seniman Betawi almarhum H Benyamin Sueb itu begitu populer di telinga. Berbicara mengenai ondel-ondel, sudah pasti tokohnya dia. Boneka raksasa khas tanah Betawi tersebut tidak pernah absen dalam acara hari jadi Kota Tangsel. Di Tangsel, banyak perajin yang lihai membuat ikon Betawi tersebut.
Salah satunya Edi Bangkok. Pria murah senyum ini memang dikenal luas di Kampung Rawabuntu, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel sebagai sosok yang kreatif. Tidak hanya ondel-ondel, bahkan, karya-karya muralnya terlihat di sudut-sudut tembok jalan perkampungan.
Membuat ondel-ondel, sudah menjadi kesehariannya sejak usia 17 tahun. Dengan rendah hati, Edi mengaku kerajinan ini hanya sekadar hobi. ”Saya memang tidak menarifkan harga, untuk semua kerajinan tangan hasil buatan saya,” ujarnya mengawali percakapan bersama wartawan, Rabu (31/10).
Usianya kini telah menginjak 46 tahun. Proses pembuatan kerajinan ini sudah di luar kepala. Secara teknis, pembuatan ondel-ondel terbagi dalam dua komponen, rangka dan topeng. Agar bisa dibuat rangka, bahan yang dibutuhkan hanya bambu dan ijuk. Sementara itu, topeng dibuat dengan bahan kayu yang harus diukir. ”Saya hanya minta untuk bahan-bahannya untuk disiapkan. Nanti, akan saya kerjakan seperti ondel-ondel,” terangnya.
Menurut dia, membuat satu ondel-ondel membutuhkan waktu seminggu sampai sepuluh hari. Capek dan lelah ia lalui dengan senang hati. Hal itu dilakukan atas dasar kecintaannya pada budaya tanah leluhur. ”Orang mau kate ape, emang gue pikirin. Yang penting Betawi. Ya, intinya untuk berkesenian. Saya akan all out, apalagi mengenai budaya Betawi,” tuturnya.
Sementara Ketua Karang Taruna Tunas Bina Muda, Ubay mengatakan, kerajinan Edi sangat membantu kegiatan para pemuda di daerah tersebut. Selain sebagai penghias acara, juga untuk mendapatkan donasi. ”Makanya, kegiatan hari Minggu (4/11) mendatang mengangkat seni budaya ondel-ondel keliling kampung,” terangnya. Ia menyatakan, untuk menggugah emosional anak-anak muda, pihaknya menyentuh melalui kebudayaan.
Dengan mengarak keliling ondel-ondel. ”Kita tahu, bangsa ini memiliki keberagaman budaya, salah satunya ondel-ondel. Wajib dilestarikan agar tidak punah ditelan zaman yang berkembang sangat pesat,” ucapnya. ”Ternyata, antusiasme warga lingkungan memberikan apresiasi yang bagus. Dan, kami optimis dari pemuda akan bisa melakukan perubahan yang baik minimal di lingkungannya,” tandasnya.
Minggu (4/11) mendatang, karang taruna ini akan menghelat Pentas Sejuta Seni. Sejumlah hiburan disuguhkan. Ada operet lawak, tari-tarian, jalan santai, penampilan musik angklung, pencak silat dan atraksi BMX. ”Ini memang pertama kali dibuat, tapi kami komitmen akan membuat kegiatan ini berkelanjutan,” tukasnya. (*)