Idenya Terinspirasi dari Pohon Buah Naga
Berupaya membangun lingkungan menjadi lebih baik. Itu yang dilakukan Lurah Alamjaya Harsoyo dalam membangun Kampung Naga Hijau di RW 07, Kelurahan Alamjaya. Seperti apa kiprahnya?
HAIRUL ALWAN – JATIUWUNG
AWALNYA, Kampung Naga Hijau merupakan kawasan kumuh dan gersang. Namun, saat Pemkot Tangerang mengadakan lomba Kampung Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada akhir 2016 lalu dia dan warga lainnya mulai berbenah.
Awal mengikuti lomba Kampung PHBS hanya mendapat juara harapan ketiga. Namun, hal tersebut menjadi cambuk bagi Harsoyo dan warga lainnya agar terus berbenah. Hingga tahun 2017, mendapat juara satu. ”Tahun ini bahkan kami bahkan menjadi salah satu wakil dari Kota Tangerang mengikuti lomba Kampung Iklim tingkat Provinsi Banten,” kata Harsoyo kepada Radar Banten, Kamis (11/4).
Lantaran Pemkot Tangerang kini mencanangkan pembuatan kampung tematik di seluruh wilayah, Harsoyo terpikir untuk membuat Kampung Naga Hijau. Ide nama ini didapat dari pohon buah naga yang ditanam di depan salah satu rumah warga bernama Mugianto. ”Jadi awalnya kami melihat ada salah satu warga yang membudidayakan buah naga, pohonnya tumbuh subur dan berbuah banyak. Dari situ, mencuat untuk mengembangkannya,” ujar Harsoyo.
Saat itu, Harsoyo meminta Mugianto untuk ikut membantu budidaya buah naga di lingkungannya. Tidak tanggung-tanggung Mugianto bahkan memberikan 700 bibit buah naga untuk ditanam. ”Sekira tiga bulan lalu kami sudah menanam 700 buah naga. Minggu depan juga kami akan menanam 300 buah naga lagi dari Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang,” ungkapnya.
Hasil panen buah naga di Kampung Naga Hijau saat ini digunakan untuk pembuatan kue, jus, puding dan berbagai macam makanan lain. ”Banyak makanan yang kami kreasikan dengan bahan dasar buah naga, saat ini memang masih kami konsumsi untuk warga sekitar. Tapi ke depan kami akan pasarkan di agenda-agenda besar Pemkot, kami punya rencana jadi pusat buah naga di Kota Tangerang,” urainya.
Plt Camat Jatiuwung Dadang mengaku terus mendorong kelurahan-kelurahan untuk mengembangkan kampung-kampung tematik. (*)