SERANG – Karsih (45), Johar (25), Burhan (20) adalah tiga bersaudara dari pasangan suami istri, Kasim (65) dan Santinah (60). Mereka lahir dengan ukuran dan bobot tubuh yang kecil. Sangat berbeda dengan manusia normal pada umumnya. Padahal kedua orang tuanya berukuran normal.
Karsih adalah anak pertama, Johar anak ke lima, sedangkan Burhan anak ke enam. Mereka tinggal di Kampung Ranca Gede, Desa Babakan, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang. Karsih, Johan dan Burhan, hidup layaknya manusia biasa. Tidur, makan, berinteraksi, terkadang membantu ibunya, Santinah berjualan.
Karsih, memiliki ukuran tubuh paling pendek lima centi meter dibandingkan Johar dan Burhan. Wanita pendiam ini, ditaksir memiliki tinggi 85 cm. Muka, prilaku dan gerak geriknya persis seperti anak-anak berusia lima-enam tahun. Radar Banten Online saja terkaget-kaget kali pertama bertemu Karsih.
Saat berkunjung ke kediamannya, Radar Banten Online bertemu Santinah. Saat ditanya, dimana Karsih? Wanita dewasa bertubuh mini ini berdiri di balik amben (tempat duduk berbahan bambu-bambu). Bibir imutnya selalu, ia kulum. Sembari menunduk menahan rasa malu.
Tak lama berselang, Karsih yang mengenakan pakaian anak kecil itu masih berdiri, tersipu malu. Johar muncul di depan jalan gang kecil.
“Tuh, si Johar dateng,” Santinah lantas memanggil anak ke limanya itu. “Johar… merene kih, anak wartawan.” Johar memandang muka RBO. Segan. Lalu, berlari menuju pintu warung Ibunya.
Johar, ditaksir memiliki tinggi badan 90 cm. Pria tamatan SDN Banter itu, tidak pendiam seperti Karsih. Ia masih bisa diajak berbicara. Memang, bagi orang asing, haruslah piawai membuat intrik supaya mereka tak takut diwawancara.
Panjang lebar, Santinah bercerita soal tiga anak kerdilnya. Burhan pun muncul di gang kecil. Ia bawa tas, buku dan pensil. Kata Santinah, anak bungsunya itu baru saja pulang sekolah.
“Burhan, mah, sekolah, baru kelas satu SMP,” ucapnya sembari melayani pembeli, di warungnya.
Sebenarnya, Karsih, Johar dan Burhan, memiliki tiga orang saudara lainnya. Mereka enam bersaudara. Yakni, Sarti (42), Eni (41) dan Mastu (35), terlahir dan besar seperti manusia pada umumnya.
Konon, enam anak Santinah, sudah diramal jauh sebelum ia mempunyai anak. Masih melajang, ia sempat diberitahu oleh orang sakti di kampungnya. Santinah akan memiliki tiga orang anak besar dan tiga orang anak kecil.
“Ora ngandel,” gerutu Santinah dengan bahasa Jawa. Rupanya, apa yang dikatakan orang sakti itu menjadi kenyataan. Tiga orang anaknya terlahir kerdil.
“Saat hamil mah, biasa aja, normal. Sembilan bulan. Pas bayi juga ukurannya kaya bayi baru lahir aja,” ucapnya lagi.
Karsih, Burhan dan Johar hobi menonton sinetron ‘Anak Jalanan’ mereka juga sangat senang dengan film Upin dan Ipin. Saat RBO menanyakan, siapa tokoh sinetron favoritnya. Salah satu dari mereka menjawab “Si Boy,” kata Burhan yang ditaksir memiliki tinggi badan sama dengan Johar, 90 cm.
Burhan juga senang bermain bola. Sementara Karsih dan Johar tetap diam saat ditanya ini itu oleh Radar Banten Online.
Ukuran tubuh mereka yang kecil, bersamaan pula dengan porsi makan Karsih, Johar dan Burhan. Menurut Kasim, orangtuanya, mereka makan nasi tak kurang dari sekepal tangan orang dewasa.
“Sukanya sama kopi, kalau tidur suka larut,” ujarnya.
“Namanya orang kecil, aktifitas juga seadanya, si Karsih paling bantu ngirisi (mengiris-res) kol. Bantu-bantu juga ngga bisa, mengang golok aja ngga kepegang,” katanya lagi.
Sore beranjak petang, Radar Banten Online tak bisa berlama-lama bersama tiga orang kerdil ini. Karsih, Johar dan Burhan menunaikan salat Maghrib. Usai berpamitan, ia terus memandang Radar Banten Online yang telah dua jam lebih di rumahnya.
“Uis siap-siap, Karsih, Burhan, Johar salat dipit (dulu),” titahnya meyebut tiga nama anak kesayangan Kasim. (Anton Sutompul/antonsutompul1504@gmail.com).