SERANG – Petugas gabungan kepolisian dan TNI ke memperketat pengamanan dan patroli di tempat pemugutan suara (TPS) yang rawan saat hari pencoblosan, Rabu (17/4). Apalagi Kota Serang sebagai salah satu wilayah dengan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) di atas 50 persen atau cukup rawan.
Bahkan patroli kemungkinan akan diperpanjang hingga dua hari pasca-pemilu. “Patroli gabungan dengan TNI ke TPS tiap hari sampai H plus dua,” kata Kapolresta Serang Kota AKBP Firman Affandi usai meninjau distribusi logistik dari panitia pemilihan kecamatan ke panitia pemungutan suara (PPS) di Kantor Kecamatan Serang, Selasa (16/4).
Pihaknya akan memperpanjang masa patroli jika keadaan dinilai masih rawan konflik. “Jika ada hal-hal yang tidak diinginkan, waktu (patroli) ada perpanjangan,” katanya.
Firman tidak menyebut jumlah personel yang diturunkan dalam pengamanan pemilu. Namun, setiap TPS akan dijaga dua petugas dari polisi dan TNI serta enam personel tambahan dari linmas. “Sejauh ini keadaan kondusif, tapi antisipasi terus kita lakukan,” katanya.
Di lokasi yang sama, Dandim Serang Letkol Inf Erwin Agung TWA mengatakan, mengerahkan 500 anggotanya untuk membantu pengamanan yang dilakukan kepolisian. “300 di Kabupaten Serang dan 200 untuk wilayah Kota Serang,” katanya.
Petugas gabungan dari satuan Kodim Serang dan Yonif 320 Badak Putih itu sudah didistribusikan ke masing-masing kecamatan. “Jumlahnya variasi, ada yang 20 ada yang 25 sesuai dengan kerawanan masing-masing,” kata Erwin.
Terkait Indeks Kerawanan Pemilu di Kota Serang dan Kabupaten Serang, Erwin menilai, rawan dan aman ada beberapa penilaian. Bisa dilihat dari hasil perolehan suara setiap perserta pemilih. “Bisa disebut aman jika ada yang mendapat di atas 60 persen suara. Atau dibilang rawan karena hasilnya 50-50 persen,” Erwin. (Ken Supriyono)