SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Maraknya fenomena kemunculannya aliran sesat, membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap orang asing dengan ajaran yang tak biasa. Apabila menemukan ajaran yang aneh, masyarakat diharap segera melaporkan ke MUI.
Ketua MUI Banten KH Tb Hamdi Ma’ani mengatakan, adanya fenomena yang mengaku titisan nabi merupakan hal yang bisa saja timbul di masyarakat. “Tapi, masyarakat juga harus waspada agar tak tersesat dengan selalu mewaspadai jika ada orang asing yang mengajarkan hal yang tidak biasa,” tegas Hamdi, Senin (18/7).
Seperti diketahui, kemunculan aliran atau ajaran yang diduga sesat belakangan bermunculan di Banten. Pada 2021, muncul ajaran sesat hakekok balakasuta di Kabupaten Pandeglang. Di Kabupaten Pandeglang juga pernah muncul aliran Hakdzat dimana mereka melaksanakan salat sunah dengan mengikuti 4 arah mata angin. Lalu belum lama ini, muncul seorang pria berinisial NT yang mengaku sebagai Dewa Matahari.
NT melarang warga untuk salat hingga menghina Nabi Muhammad SAW. Polisi bertindak cepat dan menahan NT yang belakangan diduga mengalami gangguan jiwa. Tak berselang lama, muncul sosok pria bernama Harimbi di Kota Serang yang mengaku sebagai titisan Nabi Khidir.
Hamdi mengimbau agar warga hati-hati apabila ada orang asing yang mengajarkan yang asing. Ia menekankan, kepada masyarakat jika menemukan adanya orang asing dengan gelagat seperti itu untuk segera mengambil tindakan.
“Segera konfirmasi dengan MUI baik pihak kecamatan maupun kabupaten,” tegasnya. Kata dia, fenomena-fenomena itu bisa saja terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya bisa timbul karena keimanan yang masih lemah.