Kisah rumah tangga Sumi (35), nama samaran, cukup memilukan. Berniat menjadi istri yang baik buat suami, sebut saja Maul (38) yang berstatus duda dalam susah maupun senang, Sumi malah dikhianati. Parahnya, Maul tergoda sahabat Sumi sendiri hingga berujung perceraian. Astaga.
Ditemui Radar Banten di Kecamatan Ciomas, siang itu Sumi baru pulang dari pasar. Sumi termasuk tipikal orang yang mengabaikan penampilan. Siang itu Sumi hanya mengenakan pakaian sederhana, yakni daster cokelat dan kerudung merah. Beruntung Sumi dikaruniai wajah cukup menarik ditopang bodinya yang aduhai.
Sumi pun mulai bercerita kisah rumah tangganya. Sumi merupakan anak pertama dari dua bersaudara dan terlahir dari keluarga sederhana. Ayahnya hanya pekerja serabutan, sementara sang ibu penjual nasi uduk keliling. Sumi juga cuman lulusan SMP. Untungnya Sumi anak yang baik. Selain membantu ibu menjual nasi uduk, sempat bekerja sebagai kuli cuci dan pembantu rumah tangga. Apa pun dilakukan Sumi demi menambah ekonomi keluarga.
Beranjak dewasa, kedua orangtua Sumi memintanya untuk segera menikah. Sumi ditawarkan untuk menerima lamaran pria anak rekan ayahnya yang baru bercerai alias duda anak juragan beras. Lelaki itu, Maul. Sepekan kemudian, mereka dipertemukan di rumah Sumi dan mulai penjajakan.
“Waktu itu saya cuma bisa pasrah. Ayah setuju walaupun duda, saya enggak bisa menolak,” aku Sumi. Ih patuhnya Sumi.
Seiring waktu, keduanya semakin hari semakin dekat dan merasa saling ada kecocokan. Sampai tiga bulan kemudian, mereka akhirnya sepakat untuk mengikat janji sehidup semati. Dengan pesta pernikahan cukup meriah, keduanya tampak berbahagia.
Awal pernikahan, Maul begitu penuh perhatian dan menyayangi Sumi. Pokoknya, Sumi dan keluarga diperlakukan istimewa. Semua kebutuhannya juga terpenuhi.
“Mas Maul baik banget. Mulai dari beras, perabotan, renovasi atap yang bocor kalau hujan semua pakai uang dia,” kenangnya.
Maul sendiri mencari nafkah meninjau pabrik penggilingan padi milik ayahnya. Setahun kemudian, kebahagiaan Sumi dan Maul bertambah dengan kehadiran anak pertama. Hubungan mereka pun semakin mesra. “Biasanya kalau hubungan intim seminggu sekali. Pas sudah punya anak bisa sampai lima kali. Bahkan, pernah enggak ada liburnya,” aku Sumi. Kerja rodi kali Mbak enggak ada liburnya.
Lima tahun berselang, kehidupan Maul dan Sumi makin bergelimang harta. Namun, kondisi itu membuat sikap Maul perlahan berubah seperti mulai jenuh dan bosan terhadap Sumi. Maul jadi kasar dan temperamen. Bahkan, jadi suka mengekang Sumi. “Kalau sudah marah, suka uring-uringan ke mana-mana. Pokoknya ada yang anehlah,” curhat Sumi.
Petaka tiba ketika Sumi mengundang sahabatnya berkunjung ke rumah, sebut saja Romlah. Ceritanya menghilangkan penat di bawah tekanan suami. Namun, dari situ pula petaka tiba. Bagaimana tidak, Sumi mengajak sahabat sesusianya yang belum menikah dan ditopang wajah rupawan serta bentuk tubuh yang aduhai. Tentu saja kedatangan Romlah membuat Maul tergoda. Hari itu di belakang Sumi, Maul mulai mengeluarkan jurus buaya hidung belangnya. Maul perlahan mendekati Romlah dan berbincang banyak hal hingga terjalin chemistry. “Waktu itu, diam-diam Mas Maul minta nomor sahabat saya pas saya lagi beresin piring sehabis makan,” terang Sumi.
Tiga pekan setelah jamuan dengan sahabatnya itu, Maul dengan santainya tiba-tiba mengaku kepada Sumi bahwa dia mau menikah lagi. Sontak pernyataan yang keluar dari mulut Maul memicu kemarahan Sumi hingga pertengkaran antara keduanya tak terhindarkan. Sumi lebih kaget lagi ketika yang mau dinikahi Maul tak lain adalah sahabatnya sendiri. Sumi akhirnya harus menerima kata talak dari Maul yang sedang buta dengan rumput tetangga. Sebulan kemudian, Maul nekat menyebar undangan pernikahan dengan Romlah hingga memaksa Sumi bercerai dengan suaminya. Maul kini hidup dengan istri barunya, sementara Sumi sampai hari ini masih sendiri mengurus buah hati yang mulai beranjak remaja.
“Ya, mungkin sudah bukan jodoh,” sesalnya. Sabar ya Mbak Sumi. Ya salam. (Haidaroh/Nizar)